IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia yang direncanakan di Kalimantan Timur membawa visi untuk menciptakan kota masa depan yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan.
Salah satu aspek penting dari visi ini adalah sistem transportasi yang modern dan ramah lingkungan.
Berbagai jenis transportasi bakal digunakan, mulai dari transportasi umum berbasis listrik, kendaraan otonom, transportasi berbasis rel, hingga transportasi udara, akan diterapkan untuk mendukung mobilitas yang nyaman dan berkelanjutan.
Inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup penduduk IKN tetapi juga memberikan contoh bagi kota-kota lain dalam mengembangkan sistem transportasi yang canggih dan ramah lingkungan.
Menurut Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Ali Berawi hingga saat ini sudah banyak perusahaan yang menyampaikan minat investasi alias LoI (Letter of Intent) untuk proyek di IKN.
Adapun, LoI yang diterima terdiri atas para pelaku usaha baik dari dalam maupun luar negeri.
Beberapa perusahaan raksasa yang saat ini tengah diupayakan masuk ke IKN, misalnya dari Amerika Serikat ada Microsoft, Honeywell, Sisco, hingga META.
Berikut adalah sejumlah jenis transportasi yang bakal beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN):
- Taksi Terbang
Taksi terbang atau sky taxi adalah moda transportasi yang digadang bakal mengakomodir mobilitas masyarakat di IKN. Teknologi tersebut siap masuk tahap uji coba pada Agustus mendatang di IKN.
Badan otorita menargetkan taksi terbang sudah bisa dioperasikan secara komersial pada tahun 2028 mendatang. Adapun hingga saat ini masih dalam tahap Proof of concept.
- Autonomous Rail Transit (ART)
Kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit ini merupakan teknologi yang akan dikembangkan China untuk ditawarkan di IKN.
Melalui konsep kereta api ini, setidak ada 4 model yang ditawarkan oleh China untuk dibangun di IKN.
Pertama, automated rail rapid transit. Kedua, digital rail rapid transit. Ketiga, autonomous rail digital satellite service rapid transit, dan keempat super rapid transit.
Yang menarik dari teknologi kerea ini tidak memerlukan rel khusus seperti kereta api pada umumnya.