IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membawa berkah tersendiri bagi sektor konstruksi di Kalimantan Timur (Kaltim) sejak pengesahan Undang-Undang Ibu Kota Nusantara pada kuartal I/2022.
Bahkan, awal pembangunan infrastruktur dasar IKN yang dimulai secara masif pada kuartal III/2022 dinilai telah mengubah struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Timur Budi Widihartanto menyatakan tiga lapangan usaha (LU) utama, yaitu konstruksi, tambang, dan industri pengolahan, mengalami perubahan pangsa.
“Pangsa konstruksi dan LU lainnya meningkat, sementara pangsa tambang dan industri pengolahan menurun, mengingat ketergantungan pada sumber daya alam,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin 24 Juni 2024
Secara historis, Budi menyebutkan rata-rata pangsa LU utama Kaltim pada periode kuartal I/2011 hingga kuartal II/2022 adalah LU Pertambangan sebesar 48%, LU Industri Pengolahan 19%, LU Konstruksi8%, dan LU lainnya sebesar 25%.
Namun, angka tersebut berubah menjadi 46% LU Pertambangan, 17% LU Industri Pengolahan, 10% LU Konstruksi, dan 27% LU lainnya pada kuartal III/2022.
“Sejalan dengan menggeliatnya LU Konstruksi sebagai salah satu pendukung ekonomi Kaltim, laju pertumbuhannya juga terdorong tinggi sejak triwulan III 2022 dan juga mendorong perekonomian Kaltim tumbuh lebih tinggi daripada regional Kalimantan dan Nasional sejak kuartal IV/2022,” terang Budi.
Pada kuartal III 2022, LU Konstruksi tumbuh 9,28% (yoy), lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan periode 2011 hingga kuartal II 2022 yang hanya 3,81% (yoy).
Kemudian, Budi menyebutkan sektor ini terus tumbuh dengan rata-rata 14,49% (yoy) sejak kuartal IV 2022 dan mencapai puncaknya pada kuartal II/2023 dengan pertumbuhan sebesar 20,47% (yoy).
“Peningkatan pangsa LU Konstruksi tidak terlepas dari pembangunan IKN yang masif, yang secara signifikan meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kaltim,” katanya.
Bersamaan dengan meningkatnya pangsa LU Konstruksi, kata Budi, Kaltim juga mengalami peningkatan kunjungan yang tercermin dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel dan jumlah penumpang penerbangan domestik yang lebih tinggi pasca dimulainya pembangunan IKN.