Er Gham
Sewaktu kecil. Nenek dari ayah pernah cerita. Bahwa beliau ada keturunan dari persia. Itu juga dikisahkan oleh leluhurnya. Saya pernah iseng membandingkan foto foto keluarga nenek dengan orang orang Iran. Lho kok banyak kemiripan. Sedangkan kakek dari pihak ibu masih ada darah Tiongkoknya. Yang kemudian bermukim di Cirebon. Jadi saya kombinasi Iran dan Tiongkok. Plus Melayu dari nenek pihak ibu. Iran dan Tiongkok. Keduanya kompak melawan hegemoni AS. Hehehe, otak atik gathuk.
Udin Salemo
pantun_suka suka tabang marpati ka langik tinggi/ sapasang hinggok di ateh parahu/ urang nan ingka inyo takuik mati/ apo salahnyo ambo ndak tahu/ duolah hari kurang sabulan/ puaso habih rayo kan tibo/ iduik di dunia kurang amalan/ aja ko sampai tingga harato/manis sungguh buah delima/ sungguh manis enak rasanya/ gadis ataupun janda bagiku sama saja/ asal pribadinya selalu berhati mulia/ cantik sungguh berkain batik/ tambah cantik pakai kebaya/ apalah artinya wanita berwajah cantik/ kalaulah hatinya selalu tidak setia/
djokoLodang
-o– Dua pekan setelah Somad mulai kuliah di Yogya, ibunya menelepon dari Ponorogo. “… Bagaimana kabarmu, Somad, anakku sayang? Baik-baik kah kamu di rantau?” “Aku senang di sini, ibu…” “… Dan bagaimana kabar teman-teman kuliah …?” ibunya bertanya lagi”. “Kalau malam mereka berisik sekali,” keluhnya. “Seorang teman tanpa henti memukul-mukulkan kan tangannya ke dinding, sementara yang lain berteriak sepanjang malam. …’Hentikan, hentikan!’, serunya.” “Bagaimana caramu menghadapinya?” “Oh, gampang. Saya abaikan saja ulah mereka. … Dan terus memainkan suling dan terompet reog kita. …” –jL-