Rizal Falih
Mengenai data granular yang dipublish dari Flightradar24 pada kejadian turbulence pesawat Singapore Airlines SQ321, situs tersebut telah mengoreksi informasi awalnya yang sempat memuat bahwa pesawat turun 6000 kaki diakibatkan oleh turbulence yang dialami. Turunnya pesawat dari 37000 kaki ke 31000 kaki bukanlah turbulence yang terjadi, tetapi aksi crew untuk mengamankan pesawat dan penumpang dari kondisi turbulence buruk dengan mencari ketinggian yang aman, sebagai persiapan pengalihan penerbangan ke Bangkok sumber: akun X @flightradar24
Amat K.
“Dengan segala cara, menikahlah! Jika mendapatkan istri yang baik, kau akan bahagia. Jika mendapatkan istri yang buruk kau akan menjadi seorang filsuf.” Socrates
Tivibox
Selamat pagi, salam sehat, selamat berakhir pekan …. Airbus A380 adalah pesawat penumpang terbesar buatan Airbus di Prancis. Tentu ini adalah saingannya Boeing 747, pesawat dua lantai yang lahir duluan, buatan Amerika. Sedangkan SQ 321 memakai Boeing 777-300ER. Di Indonesia Airbus A380 sudah runtin mendarat sejak tahun lalu di Bandara Ngurah Rai, yang dioperasikan oleh Emirates. Setiap hari ada 1 penerbangan Dubai-Bali, dan sebaliknya. Mungkin beberapa rekan-rekan perusuh ada yang beruntung sudah pernah menaiki pesawat jumbo Airbus ini. Tapi yang belum beruntung seperti saya, hanya bisa mengintip pesawat ini mendarat lewat pagar bandara, kalau pas lewat disana. Pergilah ke pantai Kelan yang berbatasan langsung dengan bandara Ngurah Rai. Disana bisa ngintip pesawat mendarat sepuasnya dari jarak sangat dekat. Tapi jangan melakukan hal-hal yang mencurigakan. Petugas keamanan bandara selalu mengawasi, meski mereka tak melarang kita menonton. Airbus A380 ini memang besar sekali. Seperti terlihat dalam foto ilustrasi paling atas di CHD hari ini.
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Seorang wanita berselingkuh pada siang hari saat suaminya sedang bekerja. Putranya yang berusia 11 tahun tiba-tiba pulang, melihat mereka, dan bersembunyi di lemari kamar tidur. Ketika suaminya juga pulang, wanita itu menyembunyikan pria kekasihnya di dalam lemari, tanpa menyadari bahwa si anak sudah ada di dalam sana. Anak kecil itu berkata, “Di sini gelap.” Pria menjawab, “Ya, benar.” “Aku punya bola bisbol. Mau membelinya?” “Tidak, terima kasih.” “Ayahku ada di luar.” “Oke, berapa?” “Rp 1 juta.” “Baiklah.” Dalam beberapa waktu berikutnya, terulang kembali: si anak dan pria itu berada di lemari bersama. “Di sini gelap,” kata anak itu. “Ya, benar.” “Aku punya sarung tangan baseball.” Pria itu sadar akan diperas lagi oleh anak ini. Tapi, dia tidak bisa menolak. “Berapa harganya?” “Rp 2 juta.” “Baiklah.” Beberapa hari kemudian, sang ayah berkata kepada anak laki-lakinya, “Ambil sarung tanganmu, ayo kita keluar dan bermain bisbol.” Anak berkata, “Saya sudah menjual bola bisbol dan sarung tangan saya.” “Kamu jual berapa?” “Rp 3 juta.” “Ini tidak benar. Kamu menjual terlalu mahal. Ayo, kepada siapa kamu menjualnya, kita kembalikan uangnya.” Si anak tidak mau menyebut orang itu, hingga sang ayah sangat kesal dan membawanya ke kantor polisi. Di kantor polisi, anak itu dimasukkan ke ruang interogasi dan hanya berdua dengan polisi. “Di sini gelap…,” kata anak itu. Polisi: “Jangan mulai omong kosong itu lagi….”