IKNPOS.ID- Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memberikan bocoran terkait progres merger maskapai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.
Kedua maskapai nantinya tergabung dalam holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney).
Menurut Irfan, Kementerian BUMN telah menetapkan agar proses inklusi industri aviasi ke dalam InJourney bisa rampung sebelum bulan Oktober tahun ini.
Pihaknya selaku pemilik Citilink, secara penuh terus berdiskusi dengan Pelita Air yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).
“Merger bentuknya seperti apa, ini masih dalam diskusi. Namun, memang dengan pendekatan inklusi industri penerbangan ke dalam InJourney mulai dari Garuda, Citilink, dan Pelita,” ujarnya, Senin 27 Mei 2024.
Namun, lanjut Irfan, soal bagaimana model kepemilikan atau caranya seperti apa, berapa persen.
Kemudian, apakah ada transaksi dan berbagai macamnya, saat ini sedang dibicarakan.
Menurut Irfan, banyak isu yang perlu dibahas, seperti soal legal, valuasi, ekuitas Garuda Indonesia yang masih negatif, rencana pemerintah dan Kementerian BUMN mengenai isu aviasi.
Selain itu, soal sedikitnya jumlah pesawat terbang yang beredar di Indonesia serta juga soal harga tiket pesawat.
“Belum lagi, bisnis Pelita Air bukan hanya penerbangan berjadwal, sehingga banyak sekali yang didiskusikan. Mohon dipahami pula bahwa Pelita Air dimiliki langsung oleh Pertamina, dan bisnis Pelita bukan hanya penerbangan berjadwal, macam-macam,” ujarnya.