IKNPOS.ID– Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono enggan pindah ke IKN jika akses air belum siap.
Menteri Basuki juga mengatakan bahwa demikian halnya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan pindah ke IKN jika akses air telah siap.
Sebelumnya, Menteri yang akrab disapa Pak Bas itu menegaskan kepindahannya ke IKN akan dilakukan pada Juli 2024.
“Lho iya, saya juga enggak (mau pindah). Jadi saya juga mau pindah kalau airnya sudah masuk,” ungkapnya saat ditanya wartawan tentang kepindahan Presiden Jokowi ke IKN, Selasa 21 Mei 2024.
Air, kata Basuki, merupakan kebutuhan esensial. Listrik bisa ditopang dengan genset, tetapi kalau air sulit. Tidak mungkin, menurut Basuki, mereka harus bergantung pada air kemasan.
“Jadi kita masukkan, Insyaallah akhir Juni, air sudah bisa masuk sampai ke hotel, perkantoran, dan rumah,” ujarnya.
Saat bertemu dengan Deputi Menteri Kebijakan Manajemen Air Kementerian Lingkungan Korea Selatan (Korsel) Jae-Heyon Park, Minggu 19 Mei 2024.
Basuki sempat meminta dukungan kepada pemerintah Korsel untuk mempercepat kolaborasi pembangunan SPAM di Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini.
“Kami masih perlu dukungan pemerintah Korea untuk mempercepat kolaborasi pembangunan SPAM lainnya di IKN tahun ini,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 20 Mei 2024.
Adapun, kerja sama dengan Korea Selatan ini mencakup Net Zero Water Supply Infrastructure Project di IKN.
Proyek ini sedang dalam proses penyelesaian detail engineering desain (DED). Seperti diketahui, IKN membutuhkan 600 liter per detik. Sebanyak 300 liter per detik sudah dibuat pemerintah yang nanti akan masuk akhir Juni.
“Tapi untuk yang 600 itu sampai tahun 2030, itu akan mulai dibangun tahun 2024 ini. Itu yang listriknya pakai, itu yang net zero itu listriknya dengan surya dan sebagainya,” ujar Basuki.
Untuk proyek ini, kata Basuki, merupakan hibah dari Korea Selatan. Sementara itu, akses air tahap awal sepenuhnya biaya APBN.