IKNPOS.ID – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, bahwa uji coba proyek kereta otonom tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dilakukan pada Agustus 2024.
“(Perkembangan proyek kereta otonom tanpa rel di IKN) kita harapkan Agustus itu ada uji coba,” kata Budi di acara The 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific Forum 2024 di Jakarta, Selasa 28 Mei 2024.
Budi menjelaskan, bahwa Rangkaian kereta otonom yang akan diuji coba tersebut berasal dari China.
Terkait energi pengoprasiannya, kereta otonom itu menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet.
“(Itu rangkaian keretanya dari China?) Iya,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Budi, proyek kereta otonom tanpa rel di IKN ini belum dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Belum komersial dan belum merupakan pembangunan yang sifatnya dari APBN, tapi uji coba,” ucapnya.
Sementara itu, Budi juga belum dapat memastikan kapan proyek kereta otonom tanpa rel itu bakal dikomersialkan ke publik.
“Belum. Masih tahap uji coba,” ungkapnya.
Selain kereta otonom tanpa rel, pemerintah juga akan melakukan uji coba Taksi Terbang untuk di IKN. Transportasi canggih tersebut juga akan diuji coba Juli 2024.
“Dalam waktu dekat saya akan melihat drone berkapasitas besar yang bisa terbang (taksi terbang) di Samarinda, Kalimantan Timur. Saya akan mencoba terbang dengan drone tersebut,” kata Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono.
Dalam melaksanakan uji coba tersebut, OIKN akan menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda karena menggunakan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.
“Nantinya, taksi terbang yang akan diuji coba di Samarinda adalah taksi terbang yang dikembangkan oleh Hyundai, Korea Selatan,” pungkasnya.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menuturkan bahwa IKN dirancang sebagai ibu kota yang menerapkan konsep kota cerdas, berlandaskan prinsip hijau dan berkelanjutan.
Pengembangan infrastruktur, sebagai sektor kritikal, akan dijalankan dengan prinsip-prinsip tersebut untuk membantu meningkatkan kinerja operasional kota dan kualitas hidup penduduk.
“Nusantara akan mengimplementasikan sistem transportasi cerdas atau intelligent transportation system (ITS) untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam bermobilitas. Momentum pembangunan IKN merupakan peluang besar untuk pengembangan dan penguasaan teknologi ITS dan moda transportasi inovatif, seperti kendaraan otonom dan advanced air mobility,” kata Ali.