IKNPOS.ID – General Manager (GM) Plaza Balikpapan, Aries Adriyanto mengaku diuntungkan dengan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Pasalnya, pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Balikpapan Kota ini mengalami peningkatan drastis.
Untuk itu, sebagai salah satu ikon mal di kota minyak, Plaza Balikpapan terus berbenah dan berinovasi untuk menyambut IKN dengan berbagai strategi.
“Tingkat kunjungan dan omzet di Plaza Balikpapan menunjukkan tren positif, bahkan setelah pandemi,” kata Aries.
Hal ini tak lepas dari berbagai upaya mal dalam menghadirkan event, promo, dan program menarik bagi pengunjung.
“Kenaikan kunjungan tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya 2023 adalah sebesar 25%,” ungkap Aries.
Antusiasme ini juga terlihat dari ketertarikan para brand besar untuk membuka gerai di Plaza Balikpapan.
“Banyak brand besar yang tertarik untuk bergabung di Plaza Balikpapan,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa hal ini menunjukkan optimisme para pelaku usaha terhadap potensi pasar di Balikpapan, terutama dengan adanya IKN.
Menyadari potensi lonjakan pengunjung dengan IKN, Plaza Balikpapan pun telah menyiapkan berbagai strategi.
Salah satunya adalah dengan memaksimalkan area kawasan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengunjung.
“Kami juga meningkatkan kapasitas parkir, memperluas area publik, dan memperbaiki aksesibilitas,” jelas Aries.
Adapun dari sisi pemasaran, pihaknya gencar melakukan berbagai strategi untuk menarik pengunjung, seperti bekerjasama dengan berbagai media dan influencer aktif di Balikpapan dan sekitarnya.
Tak hanya itu, berbagai event dan promo juga telah dihadirkan secara rutin untuk menarik minat penduduk lokal dan luar kota.
Selain itu, Aries menjelaskan bahwa Plaza Balikpapan juga fokus pada strategi pemasaran digital dan kampanye media sosial, untuk menjangkau lebih banyak calon pengunjung.
Sedangkan dalam hal mendukung ekonomi lokal, Aries mengaku, Plaza Balikpapan tak hanya fokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung ekonomi lokal.
