Untuk percepatan pertumbuhan industri bank syariah, Asbisindo merumuskan strategi Winning Proposition: Perbankan Syariah sebagai Solusi Keuangan yang Adil dan Transparan. Winning proposition selaras dengan Asta Cita Pemerintah dan nilai syariah/maqashid syariah yang menjadi unique value perbankan syariah. Keselerasan ini dielaborasi melalui berbagai aspek diantaranya mendorong industrialisasi inklusif dan hilirisasi produktif yang memiliki added value, membangun daya saing ekosistem halal di pasar global dan optimalisasi peran desa untuk Indonesia melalui pemerataan ekonomi berbasis syariah.
Selanjutnya, ASBISINDO juga siap ambil bagian melalui pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai instrumen keuangan syariah yang bisa diimplementasikan melalui produk yang kompetitif agar menjadi pilihan masyarakat.
Perbankan syariah membutuhkan dukungan kebijakan yang memungkinkan untuk akselerasi pertumbuhan industri termasuk di antaranya dukungan kebijakan perpajakan. Saat ini bank syariah memiliki beberapa alternatif pengembangan instrumen keuangan yang membutuhkan dukungan kebijakan agar lebih diminati masyarakat.
Terdapat tiga alternatif pengembangan instrumen keuangan syariah yakni pertama Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) yang menggabungkan dua dimensi yakni investasi dan kebermanfaatan untuk umat yang memberikan multiplier effect keberlanjutan bagi umat sekaligus juga untuk pembangunan ekonomi. Kedua, inovasi Sharia Restricted Intermediary Account (SRIA) yakni instrument yang memberi kesempatan deposan mendapatkan imbal hasil lebih besar melalui proyek-proyek syariah dan tetap sesuai risiko proyek, sementara bank syariah tetap berperan sebagai intermediary yang transparan dan amanah. Ketiga adalah, Bulion bank/bank emas yang baru diluncurkan 26 Februari 2025 lalu oleh Presiden RI untuk memonetisasi potensi emas dari hulu hingga hilir sebagai investasi syariah yang aman, mudah dan tahan terhadap inflasi.
Asbisindo berharap emas dapat emas dalam aset likuid Bank dan menjadi pengurang GWM.



