IKNPOS.ID – Harga XRP tiba-tiba anjlok 42 persen hingga menyentuh level $1,53 sebelum pulih tipis ke $2,30. Penurunan ekstrem ini memicu kepanikan di pasar kripto global. Apa penyebab utama kejatuhan mendadak ini dan bagaimana prospeknya ke depan?
XRP Terjun Bebas, Pasar Kripto Bergetar
Harga aset digital Ripple (XRP) merosot tajam hingga 42 persen, menyentuh titik terendah di $1,53 sebelum sedikit pulih ke $2,30. Lonjakan aksi jual besar-besaran ini mengejutkan komunitas kripto internasional dan memicu gelombang likuidasi senilai ratusan juta dolar di berbagai bursa global.
Sebelumnya, XRP dikenal relatif stabil di tengah volatilitas tinggi pasar kripto. Selama beberapa bulan terakhir, harga token ini sempat menjadi sorotan karena konsistensinya bertahan di atas level psikologis $3,00, menjadikannya salah satu aset digital yang menarik bagi investor konservatif di sektor kripto. Namun, ketenangan itu seolah runtuh dalam semalam.
Aksi Jual Whale Jadi Pemicu Utama
Data pasar menunjukkan penurunan harga XRP tidak terjadi begitu saja. Sejumlah investor besar atau whale tercatat melepaskan XRP dalam jumlah besar — mencapai $40–50 juta per hari — yang jika dikalkulasikan menembus $1,5 miliar hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.
Arus jual besar-besaran ini membanjiri pasar dan memicu rangkaian likuidasi otomatis, membuat posisi long berjatuhan. Dalam waktu 24 jam, nilai likuidasi menembus $709 juta, menjadikannya salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah pergerakan XRP.
Efek Domino dari Kebijakan Donald Trump
Penurunan XRP diperparah oleh situasi makroekonomi global. Beberapa jam sebelum harga anjlok, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif 100 persen terhadap impor dari Tiongkok, memicu gejolak di pasar global.
Reaksi cepat investor membuat kapitalisasi pasar kripto global anjlok hingga $400 miliar, dengan Bitcoin turun mendekati $105.000 sebelum kembali stabil. Ketegangan ekonomi ini menambah tekanan pada XRP yang sudah goyah akibat aksi jual para whale.