IKNPOS.ID – Ratusan demonstran anti-ICE kembali turun ke jalan di Portland pada Minggu sore, menandai tiga bulan aksi protes yang berfokus pada kebijakan imigrasi pemerintah federal. Aksi kali ini unik karena sejumlah pesepeda ikut berpartisipasi dalam keadaan telanjang, menekankan pesan keberanian dan keterbukaan.
Protes ini berlangsung di dekat pusat U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE) di selatan Portland. Meskipun hujan deras mengguyur kawasan tersebut, para pengunjuk rasa tetap berkeliling dengan sepeda, beberapa di antaranya dalam keadaan tanpa busana. Elise, seorang warga Portland, menjelaskan, “Menjadi telanjang adalah bentuk kerentanan tertinggi. Kami ingin menunjukkan bahwa kami tidak takut.”
Selain aksi sepeda telanjang, protes menampilkan berbagai kostum kreatif, termasuk peserta yang mengenakan kostum buah dan membawa alat musik. Miles Thompson, yang mengenakan kostum pisang sambil membawa terompet, menekankan pentingnya solidaritas: “Politik kami adalah saling peduli satu sama lain. Ini adalah cara kami menunjukkan kemanusiaan.”
Aksi ini juga sempat menimbulkan ketegangan dengan kelompok kontra-protes yang mendukung kebijakan pemerintah dan Presiden Donald Trump. Mereka membawa bendera Amerika, mengenakan atribut kampanye Trump, serta spanduk yang menampilkan almarhum aktivis konservatif Charlie Kirk.
Kedua kelompok saling berteriak menggunakan mikrofon, sementara petugas federal mengawasi dari atap gedung ICE dan sesekali menembakkan pepper ball untuk mengendalikan kerumunan.
Situasi politik di Portland tetap tegang setelah pengadilan federal sementara menahan rencana pengiriman Pasukan Garda Nasional yang didelegasikan oleh Presiden Trump. Para demonstran tetap memusatkan pesan mereka pada keadilan sosial, solidaritas, dan kemanusiaan, meskipun mendapat tekanan dari kontra-protes maupun kondisi cuaca yang ekstrem.
Aksi protes di Portland ini menunjukkan eskalasi berkelanjutan atas isu kebijakan imigrasi federal, sekaligus menyoroti cara warga mengekspresikan ketidaksetujuan mereka melalui bentuk demonstrasi yang kreatif dan simbolik.