IKNPOS.ID – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu daerah yang sudah menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program MBG yang sudah dijalankan di Kabupaten PPU adalah MBG mandiri dan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setempat, serta dilaksanakan dengan memberdayakan lingkungan sekolah.
“Pemerintah kabupaten menjalankan MBG mandiri dana dari APBD kabupaten,” ujar Bupati PPU, Mudyat Noor, Jumat, 10 Oktober 2025.
Mudyat menjelaskan, berbeda dengan MBG yang diakomodasi Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan dikelola oleh penyedia luar, MBG mandiri lebih memberdayakan lingkungan sekolah.
Dalam pelaksanaannya, pengelolaan makanan MBG mandiri di wilayah Serambi Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut dilakukan oleh komite sekolah atau melalui kantin sekolah, karena berbasis lokal sehingga makanan cepat tersaji dan tidak cepat basi.
“Skema itu sekaligus menjadi bentuk pemberdayaan warga sekolah,” katanya.
Dikpora dan Dinkes Kabupaten PPU Pastikan Kandungan Gizi Menu MBG
Dalam pelaksana MBG mandiri, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten PPU bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memastikan kandungan gizi makanan yang disajikan sesuai standar.
Setiap pekan, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan menu makanan bergizi yang harus diikuti sekolah.
MBG mandiri dikelola internal sekolah dengan pendanaan melalui bantuan operasional sekolah (BOS) yang disalurkan oleh Dinas Dikpora Kabupaten PPU.
Anggaran satu porsi menu MBG mandiri Rp12.000 dengan rincian Rp10.000 untuk makanan satu peserta didik, Rp2.000 untuk pajak dan transportasi.
“Program MBG mandiri menyasar satuan pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) yang tidak masuk dalam daftar penerima program MBG dari BGN,” kata Mudayat.
Sedikitnya 107 sekolah akan mendapatkan MBG mandiri di Kecamatan Penajam, Waru dan Babulu, serta sejumlah selokan di Kecamatan Sepaku, terutama sekolah yang berada di desa-desa atau wilayah yang jauh dari pusat perkotaan.