Sebelumnya, pencapaian terbaik Maroko di Piala Dunia U-20 adalah finis di posisi keempat pada edisi 2005. Kini, mereka berpeluang mencetak sejarah baru sebagai tim Afrika pertama yang menjuarai turnamen tersebut.
Peran Penting Tiga Kiper
Maroko tampil tangguh berkat kontribusi solid dari tiga penjaga gawangnya. Kiper utama, Yanis Benchaouch, sempat mengalami cedera di pertengahan laga dan digantikan Ibrahim Gomis pada menit ke-64. Gomis tampil baik, namun di penghujung waktu tambahan, ia ditarik keluar untuk memberi tempat kepada El Mesbahi, langkah yang kemudian menjadi penentu kemenangan.
Pelatih Ouahbi memuji ketiga kipernya. “Kami memiliki tiga penjaga gawang luar biasa dengan mental baja. Semua siap bermain kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.
Argentina Jadi Lawan di Final
Di partai semifinal lainnya, Argentina berhasil menyingkirkan Kolombia dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal Mateo Silvetti di menit ke-72 memastikan langkah Argentina ke final ke-8 sepanjang sejarah mereka di ajang U-20. Tim asuhan Javier Mascherano itu bahkan belum terkalahkan di Chile, meski tanpa dua pemain muda terbaik mereka: Claudio Echeverri (Bayer Leverkusen) dan Franco Mastantuono (Real Madrid).
Argentina kini mengincar gelar ketujuh di level U-20, sementara Maroko berjuang meraih trofi pertamanya. Final diprediksi berlangsung sengit, mempertemukan kekuatan tradisional Amerika Selatan melawan kebangkitan wakil Afrika yang penuh kejutan.



