Dalam hal keterlibatan publik, Hutama Karya memanfaatkan kanal nasional SP4N LAPOR! sebagai saluran pengaduan masyarakat melalui aplikasi, situs lapor.go.id, dan hotline 1708. Selain itu, tim proyek aktif melakukan pemetaan sosial dan evaluasi manfaat program secara berkala bersama pemerintah daerah serta komunitas lokal untuk memastikan manfaat ekonomi dan sosial dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menjaga Lingkungan dan Memberdayakan Masyarakat
Implementasi ESG juga diwujudkan melalui kebiasaan sederhana namun berdampak besar, seperti pemilahan limbah, penghematan energi di kantor lapangan, serta pengendalian drainase demi menjaga kualitas udara dan air. Jika proyek berdekatan dengan habitat satwa, desain infrastruktur akan disesuaikan untuk menjaga koridor pergerakan satwa.
Di area layanan publik seperti rest area, perusahaan melakukan perawatan ruang hijau secara rutin, mengembangkan bank sampah, serta memberi ruang tumbuh bagi pelaku UMKM sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal. Upaya ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis dan keberlanjutan lingkungan dapat berjalan beriringan.
Menuju Perusahaan Acuan Nasional dalam Praktik ESG
Roadmap ESG Hutama Karya disusun dalam beberapa fase progresif hingga 2030. Setelah penguatan tata kelola, fokus akan diperluas ke aspek lingkungan dan sosial secara terintegrasi. Setiap fase memiliki indikator keberhasilan yang terukur, mencakup jumlah kebijakan yang diterapkan, tingkat kepatuhan terhadap SOP, hasil audit, dan pencapaian rating ESG eksternal.
Transformasi ini juga diperkuat lewat kolaborasi lintas sektor. Hutama Karya menggandeng pemerintah daerah untuk sinkronisasi program sosial, akademisi untuk penelitian dan inovasi, serta pelaku usaha lokal dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Konsistensi dan Transparansi Jadi Kunci
Bagi Hutama Karya, transformasi ESG bukan sekadar kewajiban korporasi, tetapi investasi jangka panjang untuk menciptakan nilai bersama bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan pendekatan bertahap dan terukur, perusahaan yakin dapat membangun fondasi kokoh menuju tata kelola berkelanjutan yang selaras dengan kebijakan nasional dan standar global. “Keberhasilan program ini terletak pada konsistensi implementasi, keterbukaan terhadap evaluasi eksternal, dan komitmen untuk terus belajar serta berbenah,” tegas Adjib Al Hakim.