IKNPOS.ID – Pasar kripto membuka bulan Oktober dengan semangat baru. Bitcoin (BTC) kini melesat di atas $120.000, Ethereum (ETH) berhasil menembus $4.540, dan XRP kembali menyalip angka $3.
Tren bullish ini disambut gembira investor, tetapi ada satu koin yang justru semakin tertinggal: Pi Network (PI).
Dalam 24 jam terakhir, harga Pi Network turun lebih dari 3% ke level $0,26, membuat komunitas dan analis khawatir soal masa depan proyek ini.
Faktor utama yang membebani Pi mencakup hilangnya permintaan whale, isu tokenomics yang inflasioner, hingga kurangnya mekanisme kelangkaan di tengah pasar kripto yang makin kompetitif.
Whale Pi Network Hilang, Harga Makin Rapuh
Salah satu faktor besar di balik stagnasi harga Pi adalah hilangnya aktivitas pembelian dari whale terbesar kedua dalam ekosistem Pi.
Investor ini sebelumnya mengoleksi 383 juta token Pi senilai lebih dari $100 juta, namun berhenti membeli sejak 10 hari terakhir.
Untuk koin yang belum memiliki likuiditas luas dan listing di bursa besar, kehilangan pemain besar berarti pukulan besar.
Tanpa dorongan permintaan dari whale, Pi sulit mempertahankan momentum meski pasar altcoin lain tengah bersinar.
Tokenomics Pi Network Dinilai Inflasioner
Berbeda dengan Bitcoin yang hanya memiliki 21 juta pasokan tetap, atau Ethereum yang deflasioner lewat mekanisme token burn, Pi Network justru memilih mendaur ulang pasokan ke dalam ekosistem.
Dengan maksimal suplai 100 miliar token tanpa mekanisme pengurangan, banyak investor menilai Pi inflasioner.
Para pionir lama yang menambang Pi sejak awal merasa token mereka terancam tergerus nilainya, sementara investor baru enggan masuk karena khawatir nilai kepemilikan mereka terus terdilusi.
Gagal Manfaatkan Tren Bullish
Meski tim inti Pi Network baru saja meluncurkan Testnet DEX (Decentralized Exchange) dan co-founder Dr. Chengdiao Fan hadir di ajang TOKEN2049, semua langkah itu belum cukup mengubah persepsi pasar.
Ketika Bitcoin dan altcoin lain menyedot likuiditas dan perhatian investor, Pi justru stagnan. Tanpa adanya mekanisme scarcity (kelangkaan) atau insentif holding jangka panjang, Pi terancam semakin tersisih dari kompetisi.
Langkah yang Bisa Dilakukan Pi Network
Analis menyebut Pi harus segera beradaptasi dengan strategi ekonomi baru agar tetap relevan. Beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan:
- Program Buyback – ekosistem Pi membeli kembali token di pasar lalu mengunci atau membakar sebagian untuk mengurangi suplai.
- Token Burn Otomatis – mengaitkan pembakaran token dengan transaksi atau aktivitas aplikasi di jaringan Pi.
- Insentif Holding Jangka Panjang – memberi keuntungan bagi investor yang menyimpan token lebih lama.
Pentingnya Kelangkaan dalam Dunia Kripto
Pasar kripto saat ini makin jelas menghargai aset yang langka. Bitcoin, Ethereum, dan XRP berhasil menjaga kepercayaan investor berkat mekanisme pengendalian pasokan.