Landasan Hukum Penerapan Gaji Tunggal ASN
Tidak hanya muncul di RAPBN 2026, konsep gaji tunggal ASN juga sudah tercantum dalam Undang-undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025–2045.
Dalam aturan itu ditegaskan, pemerintah ingin mendorong meritokrasi dan integritas di kalangan ASN dengan dua cara:
-
Penguatan sistem merit melalui sistem penggajian tunggal.
-
Sistem pensiun baru untuk mobilitas talenta ASN.
Dengan begitu, penerapan single salary bukan hanya soal gaji, tapi juga bagian dari strategi reformasi birokrasi jangka panjang.
Apa Dampak Gaji Tunggal ASN?
Bagi ASN, penerapan sistem gaji tunggal tentu membawa banyak dampak, baik positif maupun tantangan.
Dampak Positif:
-
Lebih transparan dan adil, karena gaji berbasis kinerja dan beban kerja.
-
Mengurangi peluang manipulasi tunjangan.
-
Menumbuhkan budaya meritokrasi.
-
Mendorong ASN lebih profesional karena gaji berbasis produktivitas.
Tantangan:
-
Potensi resistensi dari ASN yang merasa gajinya bisa lebih rendah dibanding skema lama.
-
Butuh sistem penilaian yang akurat agar grading benar-benar objektif.
-
Perlu transisi yang mulus agar tidak mengganggu kesejahteraan ASN.