Kunjungan ini menitikberatkan pada peningkatan efisiensi kapasitas, penguatan infrastruktur, serta peluang pemulihan sumber daya dari air limbah.
Agenda kemudian berlanjut ke ITC Integrated Solid Waste Management Systems di Ankara, sebuah sistem pengelolaan limbah padat terpadu yang dioperasikan ITC Invest Trading & Consulting.
Rombongan meninjau alur pengelolaan mulai dari pemilahan, landfillsanitari, hingga pembangkitan listrik berbasis gas landfill dan inisiatif waste-to-energy berskala kota.
ITC mengoperasikan fasilitas di wilayah Mamak, Ankara, dengan kapasitas pemrosesan limbah besar serta pengembangan energi bersih dari sampah.
Di akhir acara, Rano menekankan pentingnya pertukaran keahlian semacam ini penting untuk memperkuat transformasi layanan air di Jakarta.
“Pertukaran pengetahuan seperti ini sangat penting agar Jakarta dapat mempercepat perluasan jaringan, mengurangi kehilangan air (non-revenue water), dan menata sistem air limbah secara lebih efektif, sambil memastikan keberlanjutan lingkungan dan tata kelola yang baik,” jelas Rano.
Rangkaian kerja sama ini diharapkan menjadi pijakan bagi tindak lanjut berupa kajian teknis, program peningkatan kapasitas, serta pilot project berbasis teknologi cerdas dalam layanan air bersih dan air limbah di Jakarta.
“Langkah ini selaras dengan agenda Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan berketahanan,” pungkas Rano.
Cahyono