5. Pusing Berat dan Kehilangan Keseimbangan
Stroke bisa menyebabkan sakit kepala hebat yang datang mendadak, disertai mual, muntah, atau kesulitan menjaga keseimbangan tubuh.
6. Kesulitan Berjalan Tiba-Tiba
Tiba-tiba merasa sempoyongan, seperti akan jatuh, padahal tidak sedang kelelahan. Ini bisa menjadi gejala awal stroke bagian belakang otak.
Gunakan Metode FAST untuk Mengenali Stroke
Cara paling sederhana untuk mengenali stroke adalah dengan metode FAST:
-
F (Face): Minta penderita tersenyum. Apakah salah satu sisi wajah tampak turun?
-
A (Arms): Minta penderita mengangkat kedua tangan. Apakah salah satunya turun?
-
S (Speech): Minta penderita mengulang kalimat pendek. Apakah ucapannya terdengar aneh?
-
T (Time): Jika ya, segera bawa ke rumah sakit. Jangan tunggu!
Semakin cepat penderita stroke mendapatkan pertolongan medis, semakin besar kemungkinan otaknya terselamatkan.
Stroke Tidak Pandang Usia
Banyak orang masih mengira stroke hanya menyerang orang tua. Faktanya, kasus stroke pada usia 30–40 tahun semakin meningkat. Pola hidup modern yang serba cepat, konsumsi makanan tinggi lemak, kurang tidur, dan stres berkepanjangan menjadi penyebab utama.
Anak muda yang merokok, jarang olahraga, dan sering begadang punya risiko stroke lebih besar dari yang mereka kira. Oleh karena itu, mengenali gejala stroke sejak muda sangat penting untuk menyelamatkan diri dan orang di sekitar.
Akibat Fatal Jika Stroke Tidak Segera Ditangani
Stroke bukan hanya soal kelumpuhan. Komplikasi yang muncul setelah serangan stroke bisa sangat serius, seperti:
-
Kelumpuhan permanen
-
Kesulitan berbicara atau memahami bahasa
-
Kehilangan fungsi kognitif
-
Masalah emosional dan psikologis
-
Risiko stroke ulang
-
Kematian mendadak
Lebih dari 70% penyintas stroke di Indonesia mengalami gangguan aktivitas sehari-hari. Banyak yang kehilangan pekerjaan dan kualitas hidup karena terlambat mendapat pertolongan.
Penanganan Stroke di Rumah Sakit
Begitu masuk rumah sakit, dokter akan melakukan CT scan atau MRI untuk menentukan jenis stroke. Jika stroke iskemik, maka dokter bisa memberikan obat penghancur bekuan darah (tPA) dalam waktu maksimal 4,5 jam sejak gejala pertama muncul.
Jika stroke disebabkan perdarahan, maka tindakan darurat lain seperti operasi atau pemantauan intensif di ICU akan dilakukan. Waktu sangat menentukan. Semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya.