Di sisi lain, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga ekonomi milik desa yang telah lama eksis. Biasanya modal awal dari pemerintah pusat atau daerah.
Perbedaan mendasar terletak pada pendekatan manajerialnya. BUMDes lebih ke arah manajerial profesional dan birokratis. Struktur ini cenderung lebih hierarkis dan bergantung pada figur kepala desa atau tokoh tertentu.
Meskipun BUMDes telah terbukti efektif di banyak tempat, fokus manajerial yang lebih profesional terkadang dapat mengurangi partisipasi aktif Masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.
Berbeda dengan Koperasi Merah Putih. Koperasi ini menawarkan pendekatan yang lebih partisipatif. Memberdayakan anggota secara langsung.
Sementara BUMDes lebih berfokus pada pengelolaan bisnis yang profesional di tingkat desa. Kedua model ini dapat saling melengkapi untuk memperkuat ekonomi lokal.
Namun KDMP/KKMP membawa angin segar dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis komunitas.
Hal ini menciptakan transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi. Sehingga memupuk kepercayaan masyarakat.
Dengan menggunakan sistem digitalisasi, setiap transaksi dapat tercatat secara akurat. Diawasi oleh seluruh anggota. Ini untuk meminimalisir risiko penyelewengan dana.
Zulkardi menyatakan model koperasi adalah salah satu cara mewujudkan kembali semangat kebersamaan ini.
Ketika masyarakat merasa memiliki dan berkontribusi pada sebuah entitas ekonomi, rasa kepemilikan dan tanggung jawab akan tumbuh. Hal ini mendorong partisipasi aktif dan sinergi yang kuat.
Bukan hanya soal keuntungan finansial. Tetapi tentang pembangunan modal sosial yang esensial bagi kemajuan bangsa.
Putus Rantai Distribusi & Hidupkan Gotong Royong
Koperasi Merah Putih memiliki dua tujuan utama: memutus rantai distribusi yang panjang dan menghidupkan kembali semangat gotong royong.
Rantai distribusi yang panjang seringkali menjadi penyebab tingginya harga produk di tingkat konsumen. Sementara petani atau produsen hanya mendapatkan keuntungan minim.
Koperasi Merah Putih hadir sebagai jembatan yang mempersingkat rantai tersebut. Contoh, koperasi dapat bertindak sebagai penyuplai produk langsung dari produsen ke masyarakat.