5. Demam Ringan yang Sering Kambuh
Banyak orang mengabaikan demam ringan yang datang dan pergi. Padahal, ini bisa menjadi reaksi tubuh terhadap infeksi TBC. Berbeda dengan demam karena flu, demam akibat TBC cenderung ringan, berlangsung lama, dan kambuh tanpa sebab yang jelas.
6. Batuk Lebih dari 2 Minggu
Meskipun bukan satu-satunya gejala, batuk berkepanjangan tetap menjadi tanda khas TBC. Batuk yang tidak kunjung sembuh, terutama lebih dari dua minggu, harus segera diperiksakan. Apalagi jika disertai darah, nyeri dada, atau sesak napas.
7. Nyeri Dada saat Bernapas atau Batuk
Nyeri dada yang menusuk saat batuk atau menarik napas panjang sering kali dianggap sebagai gejala masuk angin. Padahal, itu bisa jadi akibat infeksi paru karena TBC. Bakteri TBC dapat merusak jaringan paru sehingga menimbulkan peradangan dan nyeri.
8. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Khusus pada TBC di luar paru (ekstra paru), salah satu gejala awalnya bisa berupa pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Benjolan ini biasanya tidak terasa sakit, tetapi makin lama akan membesar dan bisa mengganggu aktivitas.
Mengapa Gejala TBC Sering Terlewat?
Banyak penderita TBC tidak menyadari kondisinya karena gejalanya mirip penyakit lain. Kelelahan, batuk ringan, atau demam biasanya dianggap sebagai efek kelelahan atau cuaca. Selain itu, stigma sosial juga membuat sebagian orang enggan memeriksakan diri meski sudah menunjukkan gejala awal TBC.
Padahal, semakin cepat TBC terdeteksi, semakin mudah pula pengobatannya. Program pemerintah melalui Puskesmas sudah menyediakan layanan skrining dan pengobatan TBC secara gratis. Namun semua kembali pada kesadaran masyarakat untuk lebih peka terhadap perubahan kondisi tubuh.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala TBC?
Langkah pertama tentu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan dahak, rontgen paru, dan uji tuberkulin jika diperlukan. Jika hasilnya positif, pasien akan mendapatkan pengobatan TBC selama minimal enam bulan.
Selama pengobatan, penderita harus disiplin mengonsumsi obat tanpa putus. Jika tidak, bakteri TBC bisa menjadi kebal obat atau resisten, yang membuat proses penyembuhan menjadi jauh lebih sulit dan lama.