Beberapa ekonom memandang langkah ini sebagai bentuk inovasi yang dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan kredit.
Terutama bagi para pemilik aset digital yang sebelumnya kesulitan memanfaatkan kepemilikan kripto mereka untuk tujuan pembiayaan konvensional.
Siapa yang Paling Diuntungkan?
1. HODLers Bitcoin Jangka Panjang
- Gak perlu jual BTC buat beli rumah, nilai portofolio langsung jadi jaminan.
- Potensi pajak lebih rendah karena tidak perlu realisasi capital gain.
2. Investor Kripto Aset Besar Minim Penghasilan
- Bisa manfaatkan holding crypto untuk dapatkan akses kredit.
- Solusi buat yang kaya aset tapi susah dapat KPR konvensional.
3. Perusahaan Properti & Developer
- Pasar properti bisa melebar ke kalangan crypto millionaire.
- Transaksi rumah makin likuid dengan alternatif pembiayaan baru.
Dampak Revolusioner pada Sistem Keuangan
Jika berhasil menjadi undang-undang, RUU ini akan membuka pintu lebar bagi lembaga keuangan secara resmi memasukkan kripto dalam sistem penilaian risiko kredit.
Dampak utamanya adalah pemilik Bitcoin akan memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh akses pinjaman jaminan KPR.
Tanpa harus mengonversi aset digital menjadi uang fiat terlebih dahulu. Ini akan menghemat biaya, waktu, dan mengurangi risiko fluktuasi harga saat konversi.
Usulan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam regulasi aset digital.
RUU yang diajukan Senator Lummis ini adalah salah satu indikasi paling jelas. Kripto kini semakin dilirik sebagai bagian integral dari infrastruktur keuangan resmi.
Meskipun masih dalam tahap awal pembahasan, regulasi ini berpotensi membawa dampak signifikan terhadap cara kerja sistem kredit di AS.
Ini membuka ruang legal yang luas bagi pemanfaatan aset digital dalam skema pembiayaan rumah dan menetapkan standar global baru.