IKNPOS.ID – Pemerintah Pusat dan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diminta memberikan dukungan pada pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kota Balikpapan.
Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, Andi Muhammad Yusuf.
“Jembatan penghubung antardaerah sangat penting menjadi jalur konektivitas antardaerah dan provinsi,” ujar Yusuf, Senin, 30 Juni 2025.
Menurutnya, keberadaan jembatan penghubung tersebut sangat dibutuhkan bagi masyarakat, terutama masyarakat di Serambi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hadirnya jembatan itu dapat mempercepat waktu tempuh menuju Kota Balikpapan dibandingkan menggunakan transportasi laut yang masih menjadi andalan.
Pembangunan jembatan tol penghubung Kabupaten PPU-Kota Balikpapan sepanjang 7,9 kilometer sempat dilelang oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2019.
Proyek jembatan dengan nilai lebih kurang Rp15 triliun itu dihentikan proses lelang investasi, sebab setelah penetapan Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU menjadi kawasan IKN, muncul wacana titik jembatan dipindahkan.
Kemudian, Kementerian PUPR mengurungkan wacana pemindahan titik pembangunan jembatan tol penghubung Kabupaten PPU dengan Kota Balikpapan tersebut.
“Rencana pembangunan jembatan tol penghubung itu telah masuk dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” kata Andi Muhammad Yusuf.
Langkah tersebut menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten PPU untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur strategis itu.
Jembatan tol penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara-Kota Balikpapan bakal membuka akses ekonomi secara luas, apalagi ibu kota negara Indonesia yang baru hadir berdekatan dengan kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu.
“Sisi bagian tengah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah ada jembatan Pulau Balang sebagai akses penghubung menuju Kota Balikpapan,” lanjutnya.
Sedangkan sisi selatan belum ada jembatan akses penghubung menuju Kota Balikpapan, kecuali menggunakan kapal kayu (klotok), kapal cepat (speedboat) dan kapal feri.