Mulailah dengan langkah kecil. Misalnya, hilangkan notifikasi dari aplikasi yang tidak penting. Atur waktu khusus untuk mengecek media sosial, dan sisakan waktu tanpa layar setiap harinya.
Banyak orang juga merasa terbantu dengan membuat batasan fisik. Seperti tidak membawa ponsel ke kamar tidur, atau menyimpan ponsel di laci saat bekerja. Ini membantu memutus kebiasaan membuka layar tanpa alasan jelas.
Hidup Lebih Fokus, Bukan Lebih Sepi
Beberapa orang khawatir bahwa hidup dengan sedikit aplikasi akan terasa sepi atau ketinggalan zaman. Padahal yang terjadi justru sebaliknya.
Dengan digital minimalism, hidup jadi lebih fokus. Kita jadi lebih hadir dalam percakapan, lebih terhubung dengan lingkungan sekitar, dan lebih sadar akan waktu yang kita punya.
Teknologi tetap bisa menjadi bagian hidup, tapi bukan menjadi pusat dari segalanya. Ketika kita berhenti membiarkan algoritma menentukan perhatian kita, barulah kita benar-benar merasa bebas.
Digital minimalism bukan solusi instan, tapi ia menawarkan jalur alternatif bagi siapa pun yang merasa lelah dengan hiruk-pikuk digital.
Di tengah dunia yang terus sibuk dan bising, terkadang kebahagiaan datang dari hal yang justru kita kurangi, bukan tambahkan. *