Kebebasan Finansial Lebih Terbuka
Banyak survei menunjukkan bahwa biaya membesarkan anak hingga usia dewasa sangat tinggi, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah per anak. Pasangan yang memilih childfree bisa mengalokasikan dana itu untuk kebutuhan lain yang lebih sesuai dengan gaya hidup mereka.
Beberapa pasangan memilih menabung lebih banyak untuk masa pensiun, investasi, atau membeli rumah impian. Ada pula yang menggunakan dana tersebut untuk eksplorasi karier, pendidikan lanjutan, atau membuka bisnis.
Tanpa beban biaya pendidikan dan kebutuhan anak lainnya, keuangan rumah tangga bisa terasa lebih ringan dan fleksibel.
Fokus Karier dan Pengembangan Diri Lebih Maksimal
Pasangan yang memilih childfree biasanya punya ruang lebih besar untuk mengejar target pribadi. Bagi istri, ini berarti bisa tetap aktif dalam dunia kerja, menempuh studi lanjut, atau mengejar passion tanpa harus menyesuaikan jadwal mengurus anak.
Begitu pula bagi suami, tekanan sebagai pencari nafkah tunggal juga bisa lebih rendah karena tidak harus memikirkan biaya hidup tambahan dari kehadiran anak.
Pilihan ini sangat ideal bagi pasangan yang ingin menjalani pernikahan sebagai ruang tumbuh bersama, bukan sekadar menjalani peran tradisional.
Risiko Perceraian Bisa Lebih Rendah
Beberapa studi menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama konflik dalam pernikahan adalah stres akibat pengasuhan anak. Mulai dari pembagian tugas, perbedaan pola asuh, hingga kelelahan kronis sering menjadi pemicu pertengkaran.
Pasangan childfree cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Ketika konflik bisa diredam, maka komunikasi pun berjalan lebih lancar. Situasi ini berkontribusi terhadap kestabilan rumah tangga dalam jangka panjang.
Meski bukan jaminan, childfree bisa menjadi strategi menjaga keharmonisan bagi pasangan yang punya visi hidup serupa.
Cocokkah Pilihan Childfree untuk Semua Pasangan?
Tentu tidak. Meskipun manfaatnya terasa menjanjikan, childfree bukanlah solusi universal untuk semua pasangan. Keputusan ini cocok untuk pasangan yang: