IKNPOS.ID – Banyak pengguna Switch 2 percaya bahwa memainkan game fisik bekas masih tergolong aman. Namun, pengalaman nyata seorang gamer bernama dmanthey membuktikan hal sebaliknya. Konsol miliknya terkena blokir akses online gara-gara cartridge bekas yang ia beli dari Facebook Marketplace. Kasus Nintendo Switch 2 kena banned ini bukan satu-satunya, tapi kronologi yang dmanthey bagikan memberi banyak pelajaran penting bagi komunitas gamer.
Mulai dari Beli Game Bekas di Marketplace
Untuk menghemat biaya, dmanthey membeli empat cartridge Switch 1 bekas dari Facebook Marketplace. Secara fisik, semua game terlihat asli dan bisa berjalan dengan baik. Bahkan, sistem berhasil mengunduh pembaruan saat pertama kali memainkan game tersebut.
Karena tidak menemukan kendala, ia merasa semuanya aman. Namun, kejadian berikutnya benar-benar di luar dugaan.
Hari Kedua: Konsol Tidak Bisa Online Sama Sekali
Ketika dmanthey mencoba membuka eShop keesokan harinya, ia langsung menerima peringatan. Konsol tidak bisa terhubung ke layanan online Nintendo. Fitur seperti multiplayer, akses cloud save, dan pembelian digital juga ikut terblokir. Tentu saja, kondisi ini langsung membuatnya panik.
Setelah mencoba beberapa kali, ia menyadari bahwa Nintendo Switch 2 kena banned karena mendeteksi sesuatu yang tidak wajar. Bukan hanya akunnya yang dibatasi, tetapi seluruh konsol tidak dapat terhubung ke internet.
Dugaan Kuat: ID Cartridge Bekas Picu Sistem Keamanan
Setelah menelusuri forum dan komunitas, dmanthey menemukan penjelasan teknis. Setiap cartridge fisik memiliki ID unik yang tercatat di server Nintendo. Jika sistem mendeteksi bahwa satu ID cartridge digunakan di banyak konsol dalam waktu singkat, sistem akan menganggapnya mencurigakan.
Karena game yang ia beli berasal dari tangan kedua, kemungkinan besar cartridge itu pernah digunakan di beberapa konsol lain sebelumnya. Itulah sebabnya Nintendo Switch 2 kena banned meskipun game-nya asli.
Tindakan Cepat: Kontak Nintendo Support
Tanpa menunggu lama, dmanthey segera menghubungi Nintendo Support melalui kanal resmi. Ia menjelaskan kronologi secara detail, lalu mengirim bukti pendukung. Di antaranya: