Proyek Sejarah Tak Bisa Asal-asalan
Komnas HAM memastikan bahwa proyek sejarah ini melibatkan banyak ahli, mulai dari sejarawan, akademisi, hingga organisasi masyarakat sipil. Semua dilibatkan untuk memastikan hasil akhir yang obyektif, menyeluruh, dan adil bagi para korban serta generasi mendatang.
“Ini bukan sekadar menyusun kronologi. Ini soal kebenaran dan pengakuan terhadap penderitaan manusia yang nyata. Harus ada perspektif korban, bukan hanya narasi kekuasaan,” tegasnya.
Fadli Zon Belum Beri Tanggapan
Hingga berita ini diterbitkan, Fadli Zon belum memberikan pernyataan resmi terkait bantahan keras dari Komnas HAM. Namun tekanan publik terhadap transparansi dan akurasi dalam proyek sejarah ini terus meningkat.
Masyarakat kini menuntut klarifikasi dari Kementerian Kebudayaan, apakah benar aspek penting seperti kekerasan seksual pada Mei 1998 benar-benar masuk dalam kerangka penulisan sejarah yang baru. (Hasyim Ashari)