IKNPOS.ID – Memelihara tanaman hias di rumah kini bukan sekadar tren, melainkan bagian dari gaya hidup yang menyehatkan dan menenangkan. Tanaman tak hanya mempercantik ruangan, tetapi juga menghadirkan udara segar serta memberi efek terapeutik bagi pemiliknya. Namun, di balik keindahan itu, banyak orang tanpa sadar justru melakukan kesalahan dalam merawat tanaman hias yang berdampak pada pertumbuhan hingga kematiannya.
Beberapa kesalahan tampak sepele, seperti memberi air terlalu banyak atau menempatkan tanaman di lokasi yang kurang sesuai. Padahal, setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan berbeda—baik dalam hal cahaya, air, maupun suhu lingkungan. Kesalahan kecil yang dilakukan terus-menerus dapat membuat tanaman stres dan akhirnya layu.
Memahami kebutuhan dasar tanaman menjadi langkah awal yang penting sebelum memeliharanya. Banyak pemula terlalu percaya diri tanpa mencari tahu terlebih dahulu karakteristik tanaman yang dipilih. Akibatnya, alih-alih tumbuh subur, tanaman justru cepat rusak. Agar hal itu tidak terjadi, berikut ini beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari saat merawat tanaman hias di rumah.
1. Menyiram Tanaman Terlalu Sering atau Terlalu Jarang
Penyiraman menjadi salah satu aspek paling krusial dalam merawat tanaman. Banyak orang mengira bahwa semakin sering disiram, maka tanaman akan semakin subur. Faktanya, terlalu banyak air justru dapat membusukkan akar dan memicu pertumbuhan jamur. Sebaliknya, penyiraman yang terlalu jarang akan membuat tanaman kekurangan air, layu, dan akhirnya mati. Perlu diingat bahwa tiap tanaman memiliki tingkat kebutuhan air yang berbeda. Tanaman sukulen, misalnya, hanya perlu disiram seminggu sekali, sedangkan tanaman tropis bisa butuh penyiraman lebih sering tergantung kondisi ruangan.
2. Menempatkan Tanaman di Lokasi yang Salah
Lokasi penempatan sangat memengaruhi kesehatan tanaman. Banyak orang menaruh tanaman di tempat gelap karena alasan dekorasi, padahal sebagian besar tanaman hias memerlukan cahaya alami untuk fotosintesis. Meletakkan tanaman di ruangan tanpa jendela atau di sudut yang minim cahaya akan memperlambat pertumbuhannya. Sebaliknya, menempatkan tanaman yang tak tahan sinar matahari langsung di bawah cahaya terik bisa menyebabkan daunnya terbakar. Sebelum menentukan posisi tanaman, kenali dulu apakah tanaman tersebut membutuhkan cahaya terang, cahaya tidak langsung, atau justru bisa tumbuh di tempat minim cahaya.
3. Mengabaikan Media Tanam dan Pot
Kesalahan lain yang kerap terjadi adalah penggunaan media tanam dan pot yang tidak sesuai. Tanah yang terlalu padat dan tidak memiliki drainase yang baik dapat membuat air menggenang dan merusak akar. Pot juga perlu memiliki lubang di bagian bawah agar air berlebih bisa keluar. Selain itu, ukuran pot sebaiknya disesuaikan dengan ukuran tanaman. Pot yang terlalu kecil bisa menghambat pertumbuhan akar, sementara pot yang terlalu besar menyulitkan kontrol kelembapan tanah.
4. Tidak Memangkas Tanaman Secara Berkala
Tanaman juga butuh perawatan rutin, salah satunya dengan pemangkasan. Banyak orang enggan memangkas karena takut merusak tanaman. Padahal, pemangkasan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan baru, memperbaiki bentuk tanaman, serta menghilangkan daun-daun kering atau rusak yang bisa menjadi sarang penyakit. Tanaman yang dibiarkan tumbuh liar tanpa kontrol bisa menjadi lemah dan rentan terserang hama.
5. Lupa Memberi Nutrisi Tambahan
Selain air dan cahaya, tanaman juga memerlukan nutrisi tambahan. Kesalahan umum lainnya adalah mengabaikan pemberian pupuk. Tanah dalam pot memiliki jumlah nutrisi yang terbatas dan akan habis seiring waktu. Jika tidak diberi pupuk secara berkala, tanaman bisa kekurangan unsur hara penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Namun, perlu diingat bahwa memberi pupuk secara berlebihan juga bisa merusak tanaman. Gunakan pupuk sesuai takaran dan jenis tanaman yang dipelihara.
6. Tidak Peka terhadap Tanda-Tanda Kerusakan
Terakhir, banyak pemilik tanaman yang tidak peka terhadap perubahan yang terjadi pada tanaman mereka. Daun yang menguning, batang yang melunak, atau munculnya bercak hitam sering dianggap sepele padahal itu bisa menjadi tanda awal penyakit atau kesalahan perawatan. Semakin cepat mengenali tanda-tanda tersebut, semakin besar peluang tanaman bisa diselamatkan.
