IKNPOS.ID – Meski inovasi terbaru terus diluncurkan, namun Pi Network justru terjebak dalam tren penurunan tajam. Padahal pasar kripto sedang menunjukkan pemulihan, tetapi harga Pi coin masih berada di zona merah.
Dalam sepekan terakhir, nilainya turun 10%, dan dalam sebulan anjlok hampir 19% ke kisaran $0,45. Di saat koin besar seperti Bitcoin (BTC) dan XRP mencetak rekor baru, Pi Network justru terjebak dalam tren menurun, meski inovasi terus diluncurkan.
Salah satu momen penting dalam ekosistem ini adalah Pi2Day, ajang tahunan komunitas Pi Network yang kembali mencuri perhatian pengguna.
Pi App Studio: Bangun Aplikasi Tanpa Kode
Pi2Day tahun ini menandai kehadiran Pi App Studio, sebuah platform tanpa kode berbasis AI yang memungkinkan siapa pun—tanpa latar belakang teknis—untuk membangun aplikasi di jaringan terdesentralisasi Pi.
Menurut tim pengembang, sejak peluncurannya, sudah ada 35.000 anggota komunitas yang ikut serta, menciptakan lebih dari 7.600 chatbot dan 14.000 aplikasi khusus. Mulai dari chatbot bertema luar angkasa hingga aplikasi gaya hidup sehat, kreativitas para Pioneer (sebutan pengguna Pi) terlihat sangat aktif.
Meski begitu, Core Team mengingatkan bahwa mereka tidak memverifikasi atau menyetujui aplikasi-aplikasi yang dibuat melalui Pi App Studio dan diakses via Pi Browser. Pengguna diminta tetap berhati-hati dan menggunakan aplikasi dengan risiko sendiri.
Fitur Staking: Dorong Peringkat Aplikasi Lewat EDS
Fitur baru lain yang tak kalah penting adalah Ecosystem Directory Staking (EDS). Melalui sistem ini, pengguna dan bisnis dapat mempertaruhkan (stake) token Pi mereka untuk menaikkan peringkat aplikasi dalam antarmuka ekosistem.
EDS bersifat komunitas-driven, artinya aplikasi yang mendapatkan dukungan nyata dari pengguna akan lebih mudah terlihat oleh Pioneer lain. Dalam waktu kurang dari sebulan, EDS telah menarik hampir 38 juta token Pi, dengan lebih dari 25 juta masih aktif dipertaruhkan dan 16.700 pengguna terlibat dalam proses staking ini.
Harga Pi Belum Terdongkrak