IKNPOS.ID – Aset kripto Bitcoin kembali menarik perhatian setelah mengalami reli harga yang signifikan dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data pasar terbaru, harga Bitcoin melonjak hingga 9,7%, dan kini diperdagangkan di level US$118.712, hanya selisih tipis dari rekor tertingginya sepanjang masa (All Time High/ATH) di US$118.869.
Kenaikan harga bitcoin menandakan sentimen positif yang kuat di kalangan investor, serta memperkuat prospek bullish bagi Bitcoin dalam jangka pendek.
Lonjakan harga ini dipicu oleh kombinasi antara meningkatnya permintaan dan terbatasnya pasokan di pasar. Kelompok investor jangka pendek (short-term holders/STH) tercatat aktif melakukan akumulasi, dengan membeli lebih dari 19.300 BTC dalam sebulan terakhir.
Sementara itu, data on-chain menunjukkan bahwa para penambang (miner) hanya menjual sekitar 13.400 BTC selama periode yang sama. Selisih besar antara pembelian dan penjualan ini mengindikasikan adanya tekanan beli yang signifikan di pasar.
Tak hanya dari investor jangka pendek, tekanan akumulasi juga datang dari pemegang jangka panjang (long-term holders/LTH). Mereka terus menyerap Bitcoin dari pasar, bahkan melebihi jumlah koin yang dicetak dan dilepas oleh para miner.
Potensi Tembus US$120.000
Analis menilai, kondisi saat ini menciptakan situasi supply shock yaitu ketika jumlah Bitcoin yang tersedia di pasar menurun drastis, sementara permintaan terus meningkat. Secara historis, kondisi ini kerap mendorong harga ke level yang lebih tinggi.
Dengan momentum yang masih kuat, pasar memperkirakan Bitcoin bisa segera menembus angka psikologis US$120.000 dalam beberapa hari ke depan. Jika berhasil, ini akan menjadi rekor tertinggi baru sekaligus membuka peluang aliran dana masuk yang lebih besar dari investor institusi maupun ritel.
“Penyerapan bersih Bitcoin di pasar saat ini sangat kuat. Jika tren ini berlanjut, kita bisa melihat lonjakan harga lebih lanjut dalam waktu dekat,” ujar seorang analis pasar kripto kepada CryptoSpot.
Kenaikan ini juga dianggap sebagai sinyal pemulihan besar untuk pasar kripto secara keseluruhan, setelah sempat bergejolak di kuartal pertama 2025.