Fitur Staking Pi Network Picu Pro dan Kontra: Komunitas Bingung, Strategi atau Salah Langkah?

IKNPOS.ID – Pada momen perayaan Pi2Day 2025, Pi Network meluncurkan dua pembaruan besar yang ditujukan untuk memperkuat ekosistemnya, Pi App Studio dan Ecosystem Directory Staking.

Sementara Pi App Studio langsung disambut hangat sebagai ruang baru bagi pengembang membangun aplikasi berbasis Pi, fitur staking justru menimbulkan perdebatan di kalangan pengguna, yang dikenal sebagai Pioneers.

Berbeda dari praktik umum staking di dunia kripto yang biasanya memberikan imbal hasil kepada peserta, fitur Ecosystem Directory Staking milik Pi Network menawarkan pendekatan yang tidak biasa.

Pengguna dapat melakukan staking Pi Coin di mainnet untuk mendongkrak peringkat aplikasi pilihan mereka dalam Pi Browser.

Sistem ini bersifat sukarela dan bertujuan mendorong eksposur aplikasi yang dianggap berkualitas oleh komunitas.

Namun, karena tidak ada imbalan dalam bentuk tambahan koin, banyak pengguna mempertanyakan manfaat langsung dari fitur ini.

“Pioneers, harap dipahami: staking untuk mendukung aplikasi tidak akan memberikan bonus Pi. Setelah periode staking selesai, Pi Anda akan dikembalikan, dipotong biaya transaksi,” ujar salah satu pengguna dalam forum komunitas.

Minimnya Sosialisasi Jadi Sorotan

Kurangnya penjelasan dari Tim Inti Pi Network disebut-sebut sebagai penyebab utama kebingungan yang terjadi. Sejumlah pengguna merasa informasi penting mengenai tidak adanya imbal hasil seharusnya disampaikan sejak awal pengumuman.

“Blog Pi baru saja menambahkan paragraf yang menjelaskan bahwa staking tidak memberikan imbalan. Kalau ini dijelaskan lebih awal, mungkin respons komunitas akan berbeda,” ujar seorang Pioneer lainnya.

Staking sebagai Dukungan Ekosistem, Bukan Investasi

Meski tidak memberikan keuntungan finansial secara langsung, fitur ini dinilai dapat menjadi bentuk kontribusi pengguna terhadap pertumbuhan aplikasi dalam ekosistem Pi.