IKNPOS.ID – Kabar duka datang dari dunia mainan legendaris. Bos Tamiya, Shunsaku Tamiya, telah tutup usia di umur 91 tahun.
Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi para penggemar mobil mini 4WD, termasuk netizen Indonesia yang langsung membanjiri kolom komentar media sosial dengan ucapan terima kasih dan penghormatan terakhir.
Meski bukan pendiri awal, Shunsaku Tamiya dikenal sebagai tokoh penting di balik kesuksesan global Tamiya.
Ia mewarisi perusahaan dari ayahnya, Yoshio Tamiya, sang pendiri, dan berhasil mengubah Tamiya menjadi ikon dunia.
Di tangan Shunsaku, merek ini berkembang pesat dan menyentuh generasi anak-anak hingga dewasa di berbagai belahan dunia.
Generasi 90-an dan Nostalgia Tamiya
Di Indonesia, popularitas Tamiya sempat mencapai puncak pada awal tahun 1990-an. Salah satu penyebab utamanya adalah tayangan anime Dash! Yonkuro yang sempat hadir di layar kaca TVRI.
Anime ini menceritakan tentang Yonkuro Hinomaru dan tim Dash Warriors yang berjuang dengan mobil Tamiya di lintasan menantang.
Cerita yang seru, desain mobil yang futuristik, serta semangat sportivitas membuat anak-anak Indonesia terpikat.
Nama mobil seperti Dash-1 Emperor dan Dash-2 Burning Sun menjadi legenda yang melekat kuat dalam ingatan masa kecil banyak orang.
Toko mainan saat itu kewalahan memenuhi permintaan. Lomba Tamiya mulai bermunculan, dari skala lingkungan hingga sekolah. B
ahkan, beberapa anak rela menyisihkan uang jajan hanya untuk membeli dinamo atau mengganti ban demi mempercepat mobil kesayangan mereka.
Fenomena ini menjadikan Tamiya bukan sekadar mainan, tapi bagian dari kenangan kolektif masa kecil.
Netizen Indonesia: Terima Kasih Bos Tamiya
Momen kepergian Shunsaku Tamiya langsung memicu gelombang emosi di media sosial. Salah satu komentar dari akun Bowo Suwage menulis, “Mainan ini membentuk karakter saya dari kecil. Terima kasih Bos Tamiya.”
Akun lainnya, Denny Gunawan, menyampaikan, “Terima kasih telah mewarnai masa kecil saya. Dari merakit hingga lomba, semua kenangan itu tak tergantikan.”
Tak sedikit pula yang mengunggah foto mobil Tamiya koleksi lama mereka sebagai bentuk penghormatan terakhir. Mereka menyebut Shunsaku sebagai pelopor keceriaan yang tak akan terlupakan.