Selain itu, Anda bisa memilih model atap limasan atau pelana yang lebih tinggi di tengah dan memudahkan aliran udara panas keluar.
5. Gunakan Warna Terang untuk Eksterior dan Interior
Warna juga berpengaruh terhadap suhu ruangan. Warna terang seperti putih, krem, atau abu muda memantulkan cahaya matahari dan mengurangi penyerapan panas. Sementara warna gelap menyerap panas lebih banyak.
Cobalah untuk mengecat dinding luar rumah dengan warna netral terang dan aplikasikan juga untuk bagian dalam ruangan agar suasana terasa lebih adem dan luas.
6. Kurangi Sekat dan Gunakan Konsep Open Space
Desain rumah minimalis yang terlalu banyak sekat membuat sirkulasi udara terhambat. Gunakan konsep open space di ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur agar udara dapat bergerak bebas. Tambahkan jendela besar atau pintu kaca geser untuk memaksimalkan pencahayaan dan aliran angin.
7. Tambahkan Teras atau Kanopi
Teras atau kanopi di bagian depan dan belakang rumah bisa membantu mengurangi intensitas panas matahari yang masuk ke dalam rumah. Area teduh ini juga bisa digunakan sebagai tempat bersantai atau menyimpan tanaman.
8. Gunakan Tirai dan Penutup Jendela yang Efektif
Jendela besar memang bagus untuk pencahayaan, tapi juga bisa membuat ruangan lebih panas jika tidak dilindungi. Gunakan tirai blackout atau roller blind untuk mengontrol sinar matahari yang masuk. Pilih tirai berwarna cerah dan berbahan ringan agar tetap adem.
Rumah sejuk tanpa AC bukan lagi mimpi. Dengan perencanaan desain yang cermat, mulai dari sirkulasi udara, pilihan material, sampai pemanfaatan tanaman dan warna, rumah minimalis bisa terasa nyaman sepanjang hari. Selain menghemat energi, Anda juga turut berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. *