IKNPOS.ID – Pi Network kembali menorehkan sejarah. Jaringan kripto berbasis komunitas ini kini telah menjangkau 60 juta pengguna (Pioneers) di seluruh dunia. Ini bukan sekadar angka melainkan refleksi dari sebuah gerakan global menuju masa depan digital yang lebih adil, terdesentralisasi, dan inklusif.
Dalam unggahan terbarunya, akun resmi @PiNewsMedia menekankan bahwa Pi bukan hanya mata uang digital. Ia adalah revolusi dunia didorong oleh para pemimpi, pembangun, dan mereka yang percaya bahwa masa depan tidak harus dikuasai segelintir elit finansial. Masa depan, menurut mereka, dibangun bersama, oleh rakyat, untuk rakyat.
Dalam gambar yang menyertai unggahan tersebut, terlihat peta dunia dengan puluhan bendera negara, termasuk bendera Indonesia, yang melambangkan sebaran luas komunitas Pi Network. Kehadiran Indonesia menunjukkan bahwa Pioneers Tanah Air memiliki kontribusi penting dalam mendukung pertumbuhan ekosistem global ini.
Dari jalanan ramai Mumbai di India 🇮🇳, hingga pasar-pasar penuh semangat di Lagos, Nigeria 🇳🇬. Dari pusat teknologi modern Hanoi, Vietnam 🇻🇳, hingga kota bersejarah dan penuh inovasi Rio de Janeiro, Brasil, satu hal yang menyatukan mereka semua yaitu Pi Network.
Gerakan ini tidak hanya bicara soal mining kripto. Lebih dari itu, Pi sedang membangun fondasi Web3, mendefinisikan ulang cara kita mengelola identitas digital, bertransaksi, dan membangun kepercayaan dalam jaringan global.
“Satu komunitas. Satu tujuan. Satu Pi.” slogan yang terdengar sederhana, tapi sarat makna. Ini adalah ajakan untuk bersatu, membangun ekosistem berbasis kepercayaan, dan memperjuangkan pemerataan akses terhadap teknologi finansial modern.
Bagi Indonesia, momen ini adalah peluang emas. Dengan pengguna yang terus bertambah, komunitas aktif di berbagai kota, dan semangat kolaboratif yang kuat, Indonesia bisa menjadi kekuatan regional dalam ekosistem Pi Network. Tak hanya sebagai pengguna pasif, tapi sebagai penggerak—melalui edukasi, inovasi, hingga pengembangan aplikasi Pi lokal.