Respons dan Kritik: Dari Guru hingga Pengamat Pendidikan
Langkah Dedi ini tidak berjalan tanpa tantangan. Salah satu kritik datang dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, menilai bahwa kebijakan tersebut terlalu terburu-buru dan belum didasarkan pada kajian ilmiah maupun petunjuk teknis yang jelas.
“(Membuat kebijakan) tidak hanya berdasarkan common sense saja, harus berbasiskan kajian,” kata Iman saat dihubungi pada Senin, 2 Juni 2025.
Iman juga menyoroti bahwa guru akan kerepotan jika sekolah dimulai pukul 6 pagi. Pasalnya, banyak guru yang harus menyiapkan materi ajar sejak subuh, bahkan dini hari, apalagi bila mereka tinggal jauh dari sekolah.
Apa Dampaknya bagi Dunia Pendidikan?
Dari sisi praktik, jam masuk sekolah terlalu pagi bisa menimbulkan banyak persoalan:
-
Kesehatan fisik dan mental siswa yang harus bangun sebelum subuh setiap hari.
-
Kesulitan akses transportasi umum atau antar-jemput siswa di waktu dini hari.
-
Risiko keamanan, terutama untuk siswa perempuan yang berangkat ke sekolah saat masih gelap.
-
Beban tambahan bagi guru, terutama yang tinggal jauh dari tempat tugas.
Belum ada studi menyeluruh di Indonesia yang menyimpulkan bahwa jam masuk sekolah lebih pagi otomatis membuat siswa lebih disiplin atau lebih cerdas.
Sebaliknya, banyak penelitian global menunjukkan bahwa tidur cukup justru penting untuk performa akademik siswa.