IKNPOS.ID – Pasar cryptocurrency kembali diguncang akhir pekan lalu sejak 23 Juni, ketika harga aset digital utama dalam kondisi anjlok tajam.
Sentimen negatif dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, ditambah kekhawatiran terhadap inflasi global memicu gelombang aksi jual besar-besaran.
Bitcoin & Ethereum Terkapar
Bitcoin (BTC), sang raja crypto, sempat turun drastis hingga menyentuh di bawah level $99.000.
Ethereum (ETH) dan sejumlah altcoin besar lainnya ikut terjun bebas, menyusul aksi jual investor yang panik.
Pi Coin tak luput dari tekanan, mata uang digital dari proyek Pi Network ini sempat turun 11% mendekati titik terendah. sepanjang sejarahnya, sebelum pulih tipis 0,55% pada Minggu, 23 Juni.
Mengutip laporan Coinpedia, pelepasan sebanyak 263 juta token Pi pada bulan Juni menjadi pemicu utama tekanan jual. Hal ini meningkatkan keresahan di kalangan komunitas Pioneers, sebutan pengguna Pi Network.
Pendiri Pi Network Akhirnya Buka Suara
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Dr. Nicolas Kokkalis, pendiri Pi Network, buka suara. Ia menekankan bahwa penurunan harga Pi tidak terjadi dalam ruang hampa.
Menurutnya, proyek Pi Network tetap solid secara fundamental.
Meski saat ini Pi masih dalam fase Enclosed Mainnet, jaringan ini telah memiliki lebih dari 50 juta pengguna global dan ekosistem aplikasi yang terus berkembang.
Kokkalis percaya bahwa nilai sejati Pi Coin akan terlihat setelah peluncuran Open Mainnet dan token ini resmi masuk bursa crypto utama.
Dirinya sebagai pendiri Pi Network juga menggambarkan kondisi sekarang, sebagai fase akumulasi, bukan kejatuhan.