Wilayah pusat kota Paris ditutup total untuk lalu lintas demi alasan keamanan, bahkan berdampak pada ajang Prancis Terbuka yang juga digelar di lokasi tak jauh dari pusat perayaan.
Untuk mengendalikan kerumunan, pihak kepolisian menggunakan gas air mata dan meriam air di sekitar stadion dan kawasan Arc de Triomphe. Nunez menyebut sebagian besar kekacauan disebabkan oleh “ribuan orang yang datang bukan untuk merayakan, tetapi untuk berbuat onar,” seperti yang juga pernah terjadi dalam perayaan Piala Dunia 2018.
Kemenangan PSG di panggung Eropa seharusnya menjadi momen penuh kebanggaan bagi warga Prancis. Namun, insiden tragis yang menyertai perayaan menunjukkan perlunya pengawasan ketat dan kesadaran publik agar euforia tidak berubah menjadi petaka.