IKNPOS.ID – Penyelidik kripto Atlas menuduh orang dalam Pi Network membuang 12 juta token PI secara massal, yang menyebabkan harga anjlok lebih dari 50%. Komunitas pun membela yang menyebut hal itu adalah pergerakan itu sebagai proses migrasi testnet ke mainnet. Pi Network di ambang skandal besar?
Kini, investor menuntut klarifikasi atas dugaan penipuan senilai $8 miliar, yang bisa jadi skandal kripto terbesar tahun 2025.
Sebuah postingan viral dari penyelidik kripto independen bernama Atlas mengguncang komunitas kripto global. Dalam temuannya, Atlas menyebut bahwa sebanyak 12 juta token PI telah dibuang secara misterius oleh dompet yang terhubung langsung dengan Tim Inti Pi Network.
Langkah tersebut memicu spekulasi liar, apakah ini bagian dari skema penipuan besar-besaran, atau sekadar proses teknis biasa yang dibesar-besarkan?
Benarkan Pi Network di ambang skandal besar?
Harga anjlok brutal, singal banyak atau manipulasi menjadi pertanyaan besar. Atlas membagikan data blockchain yang menunjukkan pola mencurigakan:
1 Mei 2025: Harga PI berada di $0,6135
12 Mei: Harga melonjak ke $1,6704 (naik 113,20%)
14 Mei dan seterusnya: Harga jatuh 40,27%
20 Mei: Diperdagangkan di sekitar $0,7364 — turun 32,3% dalam seminggu
Penurunan tajam ini menurut Atlas mencerminkan taktik pump and dump yang dilakukan secara sistematis oleh pihak dalam. Token dinaikkan nilainya lalu dijual besar-besaran ketika harga puncak, meninggalkan kerugian di tangan investor ritel.
Booming atau Bom Waktu?
Pi Network awalnya meraih popularitas lewat pendekatan mining berbasis ponsel dan klaim ‘revolusi kripto ramah pengguna’. Dengan lebih dari 60 juta pengguna global dan peluncuran Mainnet di awal 2025, ekspektasi terhadap proyek ini sempat melejit. Bahkan, harga token naik lebih dari 2.700% dalam seminggu pertama.
Namun setelah hype mereda, muncul pertanyaan besar:
Kenapa jumlah dompet aktif sangat rendah meskipun basis pengguna sangat besar?
Mengapa belum ada aplikasi desentralisasi (dApps) yang nyata?
Mengapa kode sumber tetap tertutup dan tidak bisa diaudit komunitas?