Ketiga konsep ini menjadi landasan pembangunan IKN sebagai kota berkelanjutan, ramah lingkungan, dan siap menyambut perkembangan global.
“Dalam konsep kota cerdas, kami tetap memprioritaskan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari, termasuk dalam penamaan tempat dan petunjuk arah di kawasan IKN Nusantara,” kata Suwito.
Namun, IKN juga tetap mempertahankan budaya lokal dengan melestarikan bahasa daerah.
Otorita IKN mendorong penggunaan bahasa daerah dalam berbagai kegiatan, seperti lomba pidato dalam bahasa daerah Suku Balik, yang merupakan suku asli Sepaku.
Membangun Keterampilan Bahasa Inggris bagi Masyarakat Lokal
Otorita IKN menargetkan Kampung Inggris ini bukan hanya sebagai pusat pelatihan bahasa Inggris, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat sekitar.
Warga desa di sekitar IKN akan diberikan pelatihan bahasa Inggris secara intensif melalui metode percakapan (conversation).
Program ini tidak hanya ditujukan bagi generasi muda, tetapi juga bagi orang dewasa yang ingin meningkatkan keterampilan bahasa mereka.
“Kami ingin masyarakat lokal mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, sehingga siap menyambut kedatangan wisatawan internasional,” tambah Suwito.
IKN Nusantara: Kota Dunia dengan Identitas Lokal
Dengan adanya Kampung Inggris, IKN Nusantara tidak hanya menjadi kota masa depan yang modern, tetapi juga kota yang siap menghadapi perkembangan global tanpa kehilangan jati diri lokalnya.
Pembinaan bahasa Inggris ini menjadi bagian dari upaya menjadikan IKN sebagai kota dunia yang inklusif, multikultural, dan ramah bagi wisatawan internasional.
Sebagai informasi, pembangunan Kampung Inggris ini menjadi salah satu langkah nyata Otorita IKN dalam mengimplementasikan konsep kota cerdas.
Warga sekitar IKN Nusantara diharapkan mampu menjadi bagian aktif dalam kemajuan kota baru tersebut.