1. Masalah KYC yang Masih Menggantung
Sejak peluncuran mainnet pada Februari 2025, banyak pengguna masih terkunci dari akun mereka karena belum lolos proses Know Your Customer (KYC).
Akibatnya, ribuan pengguna awal yang semestinya bisa mengakses dan memperdagangkan token mereka, justru harus gigit jari.
Hal ini bukan hanya menghambat distribusi token, tetapi juga menimbulkan frustrasi di kalangan komunitas.
2. Belum Masuk Bursa Tier-1 seperti Binance dan Coinbase
Meski Pi Coin sudah diperdagangkan di beberapa bursa seperti Gate.io, Bitget, dan OKX, absennya Pi Coin dari bursa kelas atas seperti Binance dan Coinbase membuat likuiditas token ini masih terbatas.
Padahal, listing di bursa besar sering kali menjadi momentum besar yang bisa mendorong harga token naik drastis dan menarik investor institusional.
3. Kurangnya Transparansi dari Tim Inti
Beberapa anggota komunitas juga mulai mengkritik minimnya pembaruan dan komunikasi dari tim inti Pi Network.
Banyak yang menanti kabar soal roadmap terbaru, kemajuan dana ekosistem $100 juta, dan rencana konkret pengembangan aplikasi berbasis Pi.
Menurut laporan dari Binance.com, progres nyata dari proyek-proyek yang didanai Pi Network Ventures belum juga terlihat, membuat kepercayaan sebagian pengguna mulai terguncang.