-
Lokasi potensial: Kawasan Industri Kariangau (Balikpapan), Samboja Barat, Marangkayu, dan Muara Jawa.
Menurut Seno, kawasan ini memiliki prospek besar mengingat kebutuhan logistik dan pergudangan yang akan meningkat seiring dengan pembangunan IKN.
4. Kawasan Wisata dan Properti Ekowisata
Kaltim juga memiliki potensi besar di sektor pariwisata, terutama wisata alam dan ekowisata. Seno Aji menjelaskan bahwa kawasan ini akan menarik wisatawan IKN, pelajar, ekspatriat, serta komunitas konservasi.
-
Lokasi potensial: Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Samboja Lestari, dan Teluk Balikpapan.
Investasi di sektor ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata yang berkelanjutan.
5. Kawasan Transit dan Inap
Seiring dengan tingginya mobilitas di sekitar IKN, kawasan transit dan inap menjadi peluang investasi yang menarik. Sektor ini akan melayani kebutuhan penginapan bagi wisatawan, pekerja, dan pengunjung IKN.
-
Lokasi potensial: Pelabuhan Semayang, Bandara Sepinggan, dan Terminal Tipe A Samarinda-Balikpapan.
Fasilitas ini diharapkan mampu menunjang aktivitas masyarakat dan wisatawan di kawasan penyangga IKN.
Keunggulan Berinvestasi di Kawasan Penyangga IKN Kaltim
Wakil Gubernur Seno Aji juga menekankan sejumlah keunggulan berinvestasi di kawasan penyangga IKN Kaltim. Beberapa keunggulan tersebut antara lain:
-
Ketersediaan Lahan
-
Pemerintah Provinsi Kaltim siap menyediakan lahan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan skema Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atau Hak Guna Bangunan (HGB).
-
-
Kestabilan Politik dan Ekonomi
-
Kaltim memiliki iklim politik dan ekonomi yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6 persen dan diproyeksikan naik hingga 8,6 persen dalam lima tahun ke depan.
-
-
Kemajemukan Masyarakat
-
Kaltim dikenal sebagai wilayah dengan tingkat toleransi tinggi, menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pengusaha dari berbagai latar belakang.
-
REI Siap Bersinergi dengan Kaltim
Ajakan investasi dari Pemerintah Provinsi Kaltim disambut baik oleh Ketua DPP REI Joko Suranto. Menurut Joko, pemindahan IKN ke Kaltim merupakan momentum penting yang harus dimanfaatkan untuk pengembangan sektor properti.
“Bisnis properti memiliki hulu hilir yang panjang dan memberikan dampak ekonomi yang luas. Kami siap bersinergi dengan Kaltim untuk mengembangkan kawasan penyangga IKN menjadi kawasan yang modern dan berkelanjutan,” ujar Joko.
Joko menambahkan bahwa REI akan segera melakukan kajian untuk menentukan sektor-sektor potensial yang dapat mereka masuki.