IKNPOS.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan sikap santai dan tenang menanggapi ultimatum yang dilayangkan organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya.
Ultimatum itu sebenarnya cukup keras, meminta Dedi agar tidak terlalu usil dengan urusan ormas, khususnya GRIB.
Peringatan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum sekaligus Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution, melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya, Razman menegaskan agar Dedi tidak mencampuri urusan ormas dan tidak mengganggu aktivitas mereka.
Namun, bukannya panas atau bereaksi berlebihan, Dedi justru menanggapi dengan sangat santai. Menurutnya, hal seperti itu adalah bagian biasa dari dinamika pemerintahan.
“Biasa lah. Kami ini pemerintah, menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik, rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera. Tugas saya itu,” ujar Dedi di Bandung, Senin (28/4/2025).
Fokus Dedi Mulyadi: Bekerja untuk Rakyat, Bukan Meladeni Ancaman
Dalam keterangannya, Dedi menegaskan bahwa segala bentuk ancaman yang diarahkan kepadanya tidak akan mempengaruhi kinerjanya.
Baginya, selama pekerjaannya bertujuan untuk kepentingan masyarakat Jawa Barat, maka semua ancaman itu hanya akan dianggap angin lalu.
Lebih lanjut, Dedi justru membuka lebar-lebar pintu untuk kritik konstruktif dari siapa pun. Ia mengaku selalu siap mendengarkan masukan, asalkan bertujuan untuk memperbaiki pelayanan kepada rakyat.
“Saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun kalau itu mengganggu kinerja saya. Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat,” tegasnya.
Pernyataan ini sekaligus memperlihatkan sikap profesional Dedi sebagai kepala daerah yang lebih mementingkan kemajuan daerah daripada drama politik atau konflik dengan pihak-pihak tertentu.
Awal Mula Gesekan Dedi Mulyadi dengan GRIB Jaya
Ketegangan antara Dedi Mulyadi dan GRIB Jaya bermula dari pemberitaan negatif terkait ormas tersebut. Pihak GRIB menilai, pernyataan Dedi Mulyadi-lah yang memicu citra buruk terhadap organisasi mereka di mata publik.
Melihat situasi tersebut, GRIB pun mengeluarkan peringatan agar Dedi tidak lagi ikut campur atau melontarkan pernyataan yang berpotensi merugikan organisasi.
Namun lagi-lagi, Dedi memilih untuk tidak memperbesar masalah.
Ia lebih memilih untuk tetap fokus pada tugas utamanya menjaga iklim investasi di Jawa Barat tetap kondusif, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan kesejahteraan rakyat.