IKNPOS.ID – Dalam era perkembangan layanan kesehatan yang semakin maju, paradigma pelayanan kefarmasian kini berfokus tidak hanya pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan penyakit.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) (https://www.pafi.co.id) Kota Gorontalo (https://pafigorontalokota.org) menegaskan pentingnya peran apoteker sebagai ujung tombak dalam edukasi kesehatan masyarakat guna menekan angka penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
Farmasi preventif merupakan konsep pelayanan yang menitikberatkan pada pencegahan penyakit melalui edukasi, promosi gaya hidup sehat, serta pengawasan penggunaan obat secara tepat.
Apoteker berperan lebih dari sekadar penyedia obat, melainkan sebagai agen perubahan yang membantu masyarakat memahami pentingnya pola hidup sehat dan penggunaan obat yang rasional.
Peran Apoteker Mengendalikan Penyakit Kronis
Banyak penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi dapat dicegah atau dikendalikan dengan pola hidup sehat dan pemantauan obat yang benar.
PAFI Kota Gorontalo (https://pafigorontalokota.org) melihat apoteker di tingkat komunitas, terutama di apotek dan fasilitas layanan kesehatan, memiliki peluang besar untuk memberikan konseling yang tepat sejak dini kepada pasien.
Selain memberikan edukasi, apoteker juga aktif terlibat dalam berbagai program preventif, seperti skrining kesehatan, edukasi efek samping obat, dan kampanye imunisasi.
Upaya ini memperkuat sistem kesehatan dari hulu dan membantu mengurangi beban biaya pengobatan baik bagi individu maupun sistem kesehatan secara keseluruhan.
PAFI Kota Gorontalo (https://pafigorontalokota.org) mendorong anggotanya untuk memperluas kerja sama dengan dokter dan tenaga kesehatan lain agar pelayanan farmasi preventif dapat berjalan terpadu.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital untuk menyebarkan informasi kesehatan yang akurat dan mudah diakses menjadi strategi penting dalam farmasi preventif modern.
Masyarakat Harus Aktif dalam Pencegahan Penyakit
Dengan pergeseran fokus ini, masyarakat diharapkan semakin menyadari bahwa pencegahan penyakit bukan hanya tugas tenaga medis, tetapi juga membutuhkan peran aktif semua pihak, termasuk apoteker.