Agung menegaskan bahwa percepatan ini bertujuan untuk meyakinkan publik dan dunia usaha bahwa pembangunan infrastruktur di IKN terus berjalan.
“Kawasan KIPP 1B dan 1C juga akan mulai dibangun tahun ini. Harapannya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah bisa berjalan seiring dengan investasi dari swasta,” ujarnya.
Minat Investasi di IKN Semakin Meningkat
Sebelumnya, Agung mengungkapkan bahwa lebih dari 500 LoI telah diterima Otorita IKN dari calon investor.
Namun, setelah seleksi ketat, hanya LoI yang benar-benar memiliki komitmen investasi yang diproses lebih lanjut.
“500 lebih LoI telah masuk, tetapi yang paling penting adalah LoI yang benar-benar ditujukan untuk investasi,” katanya.
Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap pembangunan di IKN tidak hanya datang dari badan usaha yang ingin menanamkan modalnya, tetapi juga dari vendor dan kontraktor yang menawarkan layanan atau produk mereka.
Otorita IKN terus melakukan evaluasi ketat terhadap LoI yang masuk untuk memastikan bahwa hanya calon investor yang benar-benar berkomitmen yang akan diberi kesempatan menanamkan modal.
Dengan adanya investasi baru sebesar Rp 1,25 triliun dan percepatan pembangunan di KIPP, proyek pembangunan IKN semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Diharapkan, dengan strategi seleksi yang lebih ketat dan pendekatan berbasis pengembangan lahan, IKN dapat mencapai targetnya sebagai ibu kota politik Indonesia pada 2028, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.