IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa akan ada investasi swasta yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Februari 2025 dengan nilai mencapai Rp 6,49 triliun.
Investasi ini menjadi bagian dari program pembangunan IKN tahap II yang berlangsung sepanjang tahun 2025-2029.
Juru Bicara OIKN, Troy Pantouw, menjelaskan bahwa anggaran pembangunan tahap II terdiri dari berbagai sumber pendanaan, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta investasi swasta.
“Kebutuhan anggaran untuk program pembangunan IKN tahap II sesuai dengan arahan Presiden, yaitu terdiri dari APBN sebesar Rp 48,8 triliun, KPBU Rp 60,93 triliun, serta investasi swasta yang diperkirakan masuk pada 2025 senilai Rp 6,49 triliun,” ujar Troy dalam keterangannya, Senin 10 Februari 2025.
Investasi Swasta di IKN: Sektor dan Nilai Investasi
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menambahkan bahwa investasi swasta yang masuk dalam proyek groundbreaking tahap 9 di IKN diperkirakan mencapai Rp 6,5 triliun.
Investasi ini akan menyasar lima sektor utama, yaitu:
- Perhotelan: Rp 1 triliun
- Perumahan: Rp 3,9 triliun
- Pendidikan (Universitas Negeri): Rp 150 miliar
- Perkantoran: Rp 1,4 triliun
- Rumah Makan Padang: Rp 20 miliar
Menariknya, salah satu investor yang akan berpartisipasi berasal dari Malaysia, meskipun belum diungkapkan secara rinci sektor usahanya.
Pembangunan IKN Tahap II: Fokus pada Ekosistem Yudisial dan Legislatif
OIKN menegaskan bahwa program pembangunan IKN tahap II difokuskan untuk menyiapkan sarana dan prasarana penting guna mendukung IKN sebagai Ibu Kota Politik Indonesia pada 2028.
Fokus utama proyek ini mencakup:
- Ekosistem Yudisial (pengadilan, kejaksaan, dan institusi hukum lainnya)
- Ekosistem Legislatif (gedung parlemen dan kantor-kantor pemerintahan)
- Sarana dan prasarana pendukung lainnya
“Kami sudah siapkan segala keperluan untuk groundbreaking tahap 9, tetapi untuk jadwalnya, tetap menunggu arahan dari Istana,” tambah Agung.