Lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai pengelola investasi, tetapi juga sebagai instrumen perencanaan pembangunan nasional.
“Danantara dipercaya akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan agar Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri, maju, dan makmur,” kata Hasan.
Harapan OIKN agar IKN Kebagian Investasi dari Danantara
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, berharap proyek pembangunan ibu kota baru juga mendapat alokasi investasi dari Danantara.
Mengingat peran Danantara dalam mengelola modal BUMN untuk proyek berkelanjutan, Basuki berharap IKN bisa mendapatkan bagian dari investasi tersebut.
“Kalau saya tidak salah, Danantara yang saya baca tujuannya untuk melakukan investasi dari dividen BUMN yang ada. Saya harapkan saya dicuilkan sedikit untuk IKN. Mudah-mudahan IKN juga kecipratan dari Program Danantara. Itu harapan kami,” ujar Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Namun, saat ditanya mengenai proposal pengajuan pendanaan dari Danantara untuk IKN, Basuki mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengirimkan permohonan resmi.
Hal ini dikarenakan keputusan mengenai alokasi investasi berada di bawah kewenangan Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
“Kami belum mengirim proposal ke Danantara karena masih menunggu arahan dari kementerian terkait,” ungkapnya.
Selain itu, Basuki juga belum bisa memastikan apakah akan ada pembangunan kantor Danantara di IKN. “Belum tahu,” singkatnya.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dipastikan akan lebih fokus pada investasi di sektor hilirisasi daripada proyek pembangunan infrastruktur seperti IKN.
Dengan total aset senilai Rp 14.000 triliun, Danantara diharapkan dapat menjadi katalisator utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui proyek-proyek strategis yang mendukung hilirisasi sumber daya alam.
Meskipun Kepala Otorita IKN berharap ada alokasi investasi untuk IKN, hingga kini belum ada kepastian mengenai pendanaan proyek tersebut dari Danantara.