IKNPOS.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pemberian bantuan dua unit mobil ambulans untuk mempercepat respons layanan kesehatan.
Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin, menyerahkan secara simbolis unit mobil ambulans kepada Direktur RSUD Sepaku, dr Eka Wardana, dan Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, dr Lukas Eddy Saputro. Penyerahan tersebut berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, di Kota Samarinda.
“Kami berharap dengan adanya tambahan armada ambulans ini, pelayanan kesehatan, terutama dalam penanganan rujukan pasien dan keadaan darurat, dapat semakin cepat dan optimal,” ujar dr Jaya Mualimin dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa pemberian bantuan ambulans ini merupakan salah satu strategi untuk memperkuat kesiapan infrastruktur kesehatan di daerah penyangga IKN.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, diharapkan masyarakat sekitar IKN dapat merasakan manfaat layanan kesehatan yang lebih cepat dan efisien.
“Pemerintah berharap, dengan adanya fasilitas kesehatan yang lebih memadai, masyarakat di sekitar IKN dapat merasakan manfaat layanan yang lebih baik dan cepat,” tambahnya.
Dukungan Rumah Sakit di Sekitar IKN
Direktur RSUD Sepaku, dr Eka Wardana, menyambut baik bantuan tersebut dan menegaskan bahwa tambahan ambulans akan sangat membantu operasional rumah sakit, terutama dalam melayani pasien yang membutuhkan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ambulans ini. Ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar Sepaku,” kata dr Eka.
Hal senada juga disampaikan Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, dr Lukas Eddy Saputro, yang menegaskan bahwa keberadaan ambulans baru akan mempercepat layanan kesehatan di wilayahnya.
“Dengan adanya ambulans baru ini, kami dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat dan efisien kepada masyarakat,” ujar dr Lukas.