Lahan seluas 30 hektare tersebut dirancang untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan, dan bisnis yang mengintegrasikan teknologi serta keberlanjutan.
Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa IKN bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga cerminan visi Indonesia untuk menciptakan kota pintar yang ramah lingkungan dan inklusif.
Dengan kehadiran Emaar, diharapkan kawasan ini dapat meniru kesuksesan proyek-proyek besar di Dubai, seperti Burj Khalifa dan Dubai Mall, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi global.
Komitmen Emaar di IKN masih menunggu kepastian dari berbagai pihak terkait. Kementerian BUMN dan Kementerian Investasi menjadi kunci dalam menentukan langkah berikutnya untuk merealisasikan megaproyek ini.
Jika terwujud, distrik keuangan ini akan menjadi salah satu proyek ikonis di IKN Nusantara, menyusul rencana pembangunan berbagai fasilitas lainnya seperti gedung pemerintahan, infrastruktur transportasi, hingga kawasan hijau yang menjadi daya tarik utama ibu kota baru.
Keterlibatan Emaar Properties dalam pembangunan IKN Nusantara menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk menggandeng investor kelas dunia dalam mengembangkan ibu kota baru.
Dengan pengalaman Emaar di berbagai proyek prestisius, diharapkan distrik keuangan di IKN Nusantara tidak hanya menjadi pusat ekonomi yang modern, tetapi juga ikon baru bagi Indonesia di kancah global.