Serupa dengan Solo, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) juga berencana menggunakan trem otonom sebagai salah satu moda transportasi. IKN memilih trem otonom buatan China, yang belakangan saat dilakukan Proof of Concept (PoC), Autonomus Rail Rapid Transit (ART) yang berasal dari China itu dinyatakan tidak layak dan akan dikembalikan ke negara asalnya.
Bambang, yang juga merupakan salah satu anggota dari tim PoC uji kelayakan trem otonom di IKN menyatakan, bahwa trem otonom kolaborasi antara ITB dan PT INKA dapat berpeluang untuk menggantikan trem otonom buatan China di IKN. “Bila diberikan kesempatan pada prinsipnya bisa dikembangkan,” tegas Bambang.
Perbedaan utama trem otonom yang diuji coba di Solo menggunakan rel fisik dan bukan virtual. Menurut Bambang, dari aspek sistem otonomnya, sebenarnya 80% teknologinya serupa. “Teknologi ART dari China perlu memiliki kemampuan untuk mengikuti jalur virtual yang ditetapkan,” tuturnya.