Namun, peningkatan target yang signifikan ini tentu memerlukan perencanaan matang dan pengawasan yang lebih ketat.
Kementerian PKP bersama dengan pihak terkait tengah mempersiapkan skema peningkatan tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan alokasi anggaran FLPP, dari semula Rp28,27 triliun menjadi Rp63,62 triliun.
Pemerintah juga berencana untuk memperpanjang tenor pinjaman hingga 30 tahun dan masa subsidi menjadi 20 tahun untuk mempermudah masyarakat dalam membayar cicilan.
Potensi Masalah Penyalahgunaan Subsidi
Meski program FLPP dirancang untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah, potensi penyalahgunaan atau kesalahan sasaran tetap ada.
Auditor independen dan pengawasan yang ketat sangat penting untuk memastikan bahwa rumah yang dibeli melalui FLPP benar-benar dihuni oleh keluarga miskin yang membutuhkan, bukan oleh spekulan atau investor yang mengambil keuntungan dari subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi MBR.
Beberapa isu yang sering muncul terkait penyaluran FLPP antara lain adalah ketidaktepatan data penerima, adanya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak memenuhi syarat, serta penggunaan rumah subsidi untuk tujuan lain selain hunian, seperti dijadikan investasi.
Oleh karena itu, audit yang dilakukan oleh BPKP diharapkan dapat mendeteksi potensi masalah ini dan memberi rekomendasi untuk perbaikan sistem distribusi FLPP.
BPKP Siap Periksa Penyaluran FLPP
Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, menyambut baik usulan audit tersebut. Menurutnya, audit ini sangat penting untuk mengetahui secara pasti ketepatan penyaluran bantuan FLPP dan memastikan bahwa bantuan tersebut sampai ke tangan yang tepat.
“Dengan adanya audit ini, kita bisa mengetahui apakah bantuan FLPP benar-benar tepat sasaran atau tidak, dan apakah penerima manfaat benar-benar memenuhi kriteria yang ditetapkan,” katanya.
Audit ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan transparansi, tetapi juga untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan program.
Dengan data yang lebih akurat dan proses yang lebih transparan, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas program FLPP dan memastikan bahwa masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan perumahan subsidi dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan maksimal.
Menuju 2025: Tantangan Besar Menanti
Meskipun target untuk 2025 terbilang ambisius, keberhasilan Program FLPP sangat bergantung pada implementasi yang tepat dan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, lembaga keuangan, dan pengembang perumahan.