Meski demikian, sektor pertanian dan perkebunan masih menjadi tulang punggung ekonomi Sepaku, dengan komoditas utama seperti karet, sawit, dan tanaman pangan.
Pendidikan, Kesehatan dan Budaya
Akses ke pendidikan dan layanan kesehatan semakin membaik dengan dibangunnya sekolah-sekolah dan pusat kesehatan. Ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup generasi berikutnya.
Meskipun jauh dari kampung halaman, para transmigran tetap melestarikan budaya Jawa mereka.
Upacara adat, kesenian, dan bahasa Jawa masih dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, yang menciptakan perpaduan budaya yang unik di Sepaku.
Sepaku dan Masa Depan IKN
Kini, dengan proyek pembangunan IKN di Sepaku, kehidupan warga transmigran memasuki babak baru.
Pemerintah telah merencanakan pembangunan infrastruktur modern yang akan membawa perubahan signifikan di kawasan ini.
Bagi warga transmigran, ini adalah kesempatan sekaligus tantangan baru.
“Kalau IKN, kami sih menerima dan tidak ada masalah. Yang penting kami sebagai warga setempat harus dapat perhatian dari pemerintah,” kata Arul (32) salah satu warga yang berada di Sepaku kepada IKNPOS.ID
Di sisi lain, pembangunan IKN membuka banyak peluang pekerjaan dan bisnis baru.
Warga transmigran bisa memanfaatkan keahlian dan pengalaman mereka untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek pembangunan.
“Beberapa kali saya juga ikut bekerja mengantar logistik untuk kebutuhan proyek di IKN,” ujarnya.
Terlebih lagi, saat ini akses jalan, transportasi, dan layanan publik yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup warga.
Dampak Sosial
Namun, ada juga kekhawatiran tentang dampak sosial dan lingkungan dari proyek besar ini.
Pasalnya, proyek IKN akan menarik banyak pendatang baru, yang bisa memperkaya kehidupan sosial dan budaya di Sepaku.
Hal ini jelas akan menciptakan dinamika baru dalam interaksi sosial di komunitas, khususnya di masyarakat Sepaku.
“Pada dasarnya kami menerima IKN ini, dengan nanti bertambahnya pendatang baru mudah-mudahan bisa membuat perubahan besar,” imbuhnya.